Pelecehan Seksual Di KRL Marak, Penumpang Minta Gerbong Perempuan Ditambah Serta Pentingnya Edukasi

Senin, 18 Juli 2022 | 13:17 WIB
Pelecehan Seksual Di KRL Marak, Penumpang Minta Gerbong Perempuan Ditambah Serta Pentingnya Edukasi
Ilustrasi penumpang KRL di Stasiun Manggarai. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pelecehan seksual marak terjadi di KAI Cummuter atau KRL (kereta listrik). Dalam seminggu terakhir ini terdapat dua kasus yang mencuat ke publik.

Terkait kasus pelecehan seksual itu, penambahan gerbong khusus wanita dan upaya pencegahan lewat edukasi diharapkan penumpang jadi solusi.

Aini, salah satu pengguna KRL mengaku khawatir dengan maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi belakangan ini. Karenanya dia meminta agar gerbong khusus perempuan ditambah.

"Kalau dari saya kepengen gerbong perempuan itu ditambahin. Soalnya jumlahnya kan terbatas di depan sama belakang doang. Dan itu cuma tiga sampai empat gerbong, sisanya itu gerbong campur. Dan gara-gara banyak kasus ini, gua jadi insecure naik gerbong campur," ujarnya saat ditemui Suara.com di Stasiun Manggarai, Senin (18/7/2022).

Senada dengan Aini, Umamah juga pengguna KRL berharap agar KAI Cummuter menambah jumlah gerbong perempuan. Menurutnya jumlah gerbong perempuan yang ada sangat terbatas.

"Bisa enggak ya kalau penambahan gerbong perempuan itu bisa jadi solusi," kata dia.

Sebagai pengguna jasa KRL, Umamah mengakui lebih nyaman saat berada di gerbong perempuan. Bahkan dikatakannya sebagai cara dirinya menghindari pelecehan seksual di kereta.

"Antisipasi saya menghadapi kemungkinan pelecahan seksual adalah saya selalu naik kereta gerbong perempuan. Menurut saya itu salah satu jawabannya, kenapa gerbong perempuan itu selalu lebih ramai daripada yang lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Serly mengatakan selain menambah jumlah gerbong perempuan, edukasi kepada para penumpang juga harus dilakukan.

Baca Juga: Para Wanita Makin Takut Naik KRL Gegara Marak Teror Pelecehan Seksual: KAI Harus Tegas, Jangan Cuma Wacana!

"Terpenting sebenernya edukasi ke perempuan juga sih, kadang kita ga berani speak up," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI