Suara.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menegaskan jamaah haji Indonesia yang mau pulang dari Arab Saudi tidak bawa zamzam dalam koper.
Selain itu jamaah haji juga diingatkan untuk tidak membawa bagasi lebih dari ketentuan yaitu 28 kilogram untuk Embarkasi Surabaya, berbeda dengan embarkasi lain yang ditentukan 32 kilogram.
"Sosialisasi terus kita lakukan. Kita sampaikan lewat ketua kloter baik itu lewat grup maupun lewat pembimbing ibadah," kata Ketua Sektor 1 Mahbas Jin, Nurkhamid di Mekkah, Minggu.
Dari tiga kloter di sektor 1 yang sudah pulang ke Tanah Air, relatif kecil yang bagasinya ditemukan zamzam.
Baca Juga: Dua Jemaah Haji Asal Jawa Tengah Wafat di Tanah Suci karena Sakit Jantung
Mayoritas jamaah di Sektor 1 yang berasal dari embarkasi Surabaya dan Lombok mengikuti anjuran dari ketua kloter maupun lewat pembimbing ibadah untuk tidak membawa zamzam.
Apalagi setelah mereka mendapatkan informasi bahwa koper jamaah kloter lain yang pulang lebih awal ketahuan membawa zamzam dibongkar.
"Secara umum sosialisasi kita berhasil," tambah dia.
"Embarkasi Surabaya beda, hanya 28 kilogram. Sempat ada pertanyaan dari jamaah setelah kami beri penjelasan lewat kloter akhirnya mereka dapat memahami," katanya.
Sekretaris Sektor 1, Sugianto mengatakan jamaah sudah bisa memahami bahwa bagasi mereka berbeda dengan embarkasi lain karena sejak awal sudah dijelaskan.
Baca Juga: Masih Ditemukan di Bagasi Jemaah Haji, Sosialisasi Larangan Bawa Air Zamzam Digencarkan
Masih ada satu atau dua orang yang mencoba membawa air zamzam dalam bagasinya.
Padahal mereka akan mendapatkan lima liter saat tiba di asrama haji.
"Untuk kloter 5 yang akan pulang kita pantau sudah tidak lagi membawa zamzam," tambah dia.
Sebelumnya, Kloter 3 dan 4 Surabaya dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Minggu.
Barang bawaan mereka sudah ditimbang dua hari sebelum keberangkatan ke Bandara Jeddah.
Sebanyak 10 bus membawa jamaah SUB 3 ke Jeddah sejak pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), dan mereka akan terbang pada pukul 18.00 WAS. (Antara)