Hukum, Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Asyura serta Keutamaanya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 17 Juli 2022 | 11:41 WIB
Hukum, Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Asyura serta Keutamaanya
Ilustrasi Puasa - Hukum, Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Asyura serta Keutamaanya (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar dua pekan lagi umat Islam akan memasuki tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 Hijriah. Memasuki bulan Muharram yang penuh kemuliaan, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan amalan sunnah salah satunya yaitu puasa Asyura. Lantas bagaimana jika dibarengi dengan qadha puasa Ramadhan? Ketahui hukum, niat puasa qadha Ramadhan dan puasa Asyura

Jika tidak ada perubahan, 1 Muharram 1444 H akan diperingati pada akhir bulan ini, tepatnya tanggal 30 Juli 2022 menadatang. Hal ini merujuk pada penetapan awal bulan Dzulhijjah yang bergeser menjadi tanggal 1 Juli 2022.  

Di bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan puasa Asyura. Puasa Asyura sendiri merupakan puasa sunnah yang dikerjakan tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Di tahun ini puasa Asyura diperkirakan akan jatuh pada tanggal 7 Agustus 2022. 

Sebelum mengerjakan puasa Asyura, umat Islam terlebih dulu dianjurkan untuk mengerjakan puasa Tasua yang jatuh pada tanggal 9 Muharram. Anjuran ini dilakukan sebagai pembeda dengan umat Yahudi, karena di hari Asyura mereka juga berpuasa. 

Baca Juga: Niat Puasa Tasua dan Keutamaan Mengerjakannya di Bulan Muharram

Karena sama-sama bersifat sunnah, kedudukan puasa Asyura dan Tasua lebih rendah dibandingkan dengan qadha puasa Ramadhan. Karena qadha puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi mereka yang memiliki hutang puasa Ramadhan.  

Lantas bagaimana jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan tapi juga ingin menjalankan puasa Asyura di bulan Muharram? Simak ulasannya berikut ini. 

Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Asyura 

Peneliti Rumah Fiqih Indonesia Ustadz Ahmad Zarkasih mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi, dalam hal ini ulama dari empat mazhab berbeda pendapat. 

Menurut mazhab al-Hanafiyah dan al-Syafi’iiyah, mereka memperbolehkan menjalankan puasa sunnah walaupun ia masih mempunyai utang puasa di bulan Ramadhan. Pendapat tersebut berdasarkan peraturan mengenai ibadah qadha’ Ramadhan yang hukumnya wajib namun bersifat ‘ala al-tarakhi yang berarti boleh ditunda.  

Baca Juga: Puasa Asyura: Waktu Pelaksanaan, Niat, Keutamaan Puasa Bulan Muharram

Sementara, menurut mahzab al-Malikiyah. Mereka berpendapat jika puasa sunnah makruh hukumnya apabila orang itu masih memiliki utang puasa Ramadhan. Menurut hal ini berarti umat Islam masih tetap boleh menjalankan puasa sunnah dan sah puasanya tapi akan lebih baik jika ibadah dikerjakan yang wajib dulu, yairu qadha’ Ramadhan. 

Meskipun keempat mazhab berbeda pendapat mengenai hal ini, namun semua ulama dari kalangan empat mazhab itu sepakat jika unmat Islam untuk menyegerakan ibadah yang wajib. 

Niat Puasa Qadha Rannadhan Dibarengi Puasa Asyura 

Bagi yang hendak menjalankan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah Asyura, harus memperhatikan bacaan niatnya. Karena niat puasanya berbeda dengan puasa Asyura bagi orang yang tidak memiliki hutang puasa. Para ulama sepakat jika mereka yang memiliki hutang puasa, diwajibkan membaca niat qadha pausa Ramadhan saja. Berikut ini bacaanya: 

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: 

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT." 

Umat Islam tidak perlu khawatir mengenai pahala puasa, karena mereka yang mengqadha puasa di tanggal Tasua atau Asyura tetap akan mrndapat pahala yang sama yaitu menghapus dosa. 

Sementara, untuk orang yang ingin mengerjakan puasa Asyura saja dan tidak memiliki hutang puasa dapat membaca niat puasa Asyura. Berikut ini bacaan doanya: 

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa 

Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala. 

Keutamaan Puasa Asyura 

Anjuran untuk mengerjakan puasa Asyura ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya: 

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab,” Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). 

Seperti yang telah disebutkan di atas, keutamaan puasa Asyura adalah dapat memghapuskan dosa selama setahu. Jadi orang yang dengan ikhlas menjalankannya, selain mendapatkan pahala mereka juga akan mendapat ampunan dan penghapusan dosa selama satu tahun terakhir oleh Allah SWT.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI