Suara.com - Polri tengah memburu kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menembak mati pendeta Eliaser Baye dan sembilan warga Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyebut pemburuan terhadap pelaku dilakukan bersama Satgas Damai Cartenz dan TNI.
“Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal kepada wartawan, Minggu (17/7/2022).
Menurut Kamal, pendeta Eliaser sehari-harinya melayani jemaah gereja di Kampung Yereitma, Distrik Pija, Kabupaten Nduga. Kedatangannya ke Nduga dalam rangka kegiatan konfrensi GKI di Wamena pada 26-28 Juli 2022.
Baca Juga: 6 Fakta Serangan TPNPB di Nduga, Warga Sipil yang Jadi Korban Terus Bertambah
"Pak pendeta meninggalkan seorang istri dan enam orang anak," ungkapnya.
Jenazah pendeta Eliaser telah diserahkan ke pihak keluarga di Kenyam. Rencana, akan disemayamkan pada hari ini.
“Jenazah Pendeta Eliaser Baye rencananya akan disemayamkan di Gereja GKI Kenyam," tutur Kamal.
Peristiwa berdarah ini sebelumnya terjadi pada Sabtu (16/7/2022) sekitar pukul 09.15 WIT. Satu pendeta dan sembilan warga dilaporkan meninggal dunia.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menyebut pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Baca Juga: Profil Egianus Kogoya: Umur Baru 23 Tahun, Kini Jadi Tokoh Utama Konflik Berdarah Di Nduga
"Memang pelaku penyerangan yang melukai 11 orang warga sipil, 10 diantaranya meninggal itu adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya," ujar Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu (16/7/2022).