6 Fakta Seputar KKB Pimpinan Egianus Kogoya yang Menyerang Nduga

Minggu, 17 Juli 2022 | 09:43 WIB
6 Fakta Seputar KKB Pimpinan Egianus Kogoya yang Menyerang Nduga
Anggota TPNPB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. [Tabloid Jubi/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KKB atau kelompok kriminal bersenjata adalah suatu kelompok di wilayah Papua yang menebar teror baik kepada warga sipil maupun TNI dan Polri.

Sebelumnya KKB Papua yang dipimpin Egianus Kogoya diduga melakukan penyerangan hingga menewaskan belasan warga Nduga pada Sabtu (16/7/2022).

Egianus Kogoya yang merupakan pimpinannya sendiri diketahui masih sangat muda. Ia lahir pada tahun 1999 yang berarti kini usianya baru sekitar 23 tahun. Ia disebut sebagai putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang telah meninggal dunia yakni, Silas Kogoya.

Berikut fakta-fakta seputar KKB pimpinan Egianus Kogoya yang diduga menjadi pelaku penyerangan Nduga Papua.

Baca Juga: OPM Bacok dan Tembak Pendeta Elias Erbaya di Kampung Nogolait Nduga

1. Anggotanya Diperkirakan Berjumlah 50 Orang

Egianus Kogoya diperkirakan memiliki anggota sekitar 50 orang. Mereka tercatat terlibat sejumlah aksi penyerangan, seperti penembakan pesawat Twin Otter PHK-HVU pada 2018.

Lalu, penyanderaan guru dan tenaga medis di Distrik Mapenduma di tahun yang sama yakni 2018 hingga penyekapan dan pembunuhan pekerja PT Istaka Karya di Bukit Puncak Kabo pada Desember 2018.

2. Menembak Mati Anggota TNI

Menurut berbagai sumber, KKB pimpinan Egianus Kogoya memang kerap beraksi di Nduga. Setahun lalu, tepatnya pada Sabtu (13/7/2021).

Baca Juga: 6 Fakta Serangan TPNPB di Nduga, Warga Sipil yang Jadi Korban Terus Bertambah

Aksi kelompok ini menyebabkan dua anggota TNI dari Yonif 751/VJS terluka setelah terlibat insiden baku tembak.Dua anggota TNI itu adalah Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid.

3. Terlibat Kasus dengan Brimob Papua

Baru-baru ini, Egianus Kogoya juga dilaporkan terlibat aksi perampasan dua pucuk senjata api dari anggota Brimob di Papua.

Sudah dipastikan senjata api (rampasan dari polisi) berada di tangan KKB," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, Senin (20/6/2022).

Lagi-lagi, Egianus Kogoya juga disebut-sebut terlibat dalam aksi penyelundupan 615 butir amunisi berikut sepucuk senjata api jenis FN yang untungnya bisa diungkap polisi.

Aksi penyelundupan amunisi dan senjata api ke kelompok Egianus Kogoya terungkap saat polisi melakukan razia di Kabupaten Yalimo pada Rabu (29/6/2022) lalu. Pembawa amunisi dan senpi itu diketahui sebagai PNS dan sudah ditangkap.

4. Ingin Papua Lepas dari NKRI

Melansir laman resmi kemhan.go.id, Menteri Pertahanan RI di Kabinet Kerja saat itu Ryamizard Ryacudu pernah mengungkap tujuan KKB Papua.

Menurutnya, KKB Papua adalah kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI. Oleh karena itu, kelompok ini sudah bisa disebut sebagai gerakan separatis.

5. Beli 615 Butir Peluru Seharga Ratusan Juta

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua hingga kini masih menyelidiki asal dana pembelian 615 butir peluru untuk KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Beberapa pihak pun sudah dimintai keterangan terkait persoalan ini.

Setelah penangkapan terhadap AN yang merupakan ASN di Kabupaten Nduga, menurut dia, sudah ada tiga orang yang diamankan, termasuk dua oknum TNI AD yang saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

Dari keterangan AN, ratusan amunisi itu diperoleh dari LT yang ditangkap di Jayapura. Dari keterangannya itu, terungkap asal amunisi yakni dari dua oknum tersebut.

AN mengaku amunisi itu dibeli seharga Rp 200 ribu per butir sehingga seluruhnya Rp 123 juta.

6. Kemungkinan Wilayah yang Bisa Diserang KKB

Adapun kabupaten yang hingga kini masih rawan dari aksi KKB Papua, yaitu Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, dan Puncak. Untuk itu, warga sipil yang tinggal di wilayah ini perlu waspada dan dijaga ketat.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI