Suara.com - Belasan warga sipil menjadi korban dalam serangan bersenjata yang dilancarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua.
Polisi menyebutkan bahwa KKB yang menjadi pelaku penyerangan terhadap warga sipil di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua diduga dari kelompok Egianus Kogoya.
Lantas, bagaimana kebenaran kasus tersebut? Nah, berikut sejumlah fakta terkait serangan TPNPB di Nduga.
1. Tembakan dan senjata tajam
Dijelaskan, saat melakukan penyerangan selain penembakan juga pelaku menyerang dengan menggunakan senjata tajam.
Tempat kejadian perkara penyerangan berada di luar Kenyam dan usai melakukan penyerangan, pelaku langsung melarikan diri.
2. Satu Peleton Brimob Dikirim ke Kenyam
Satu peleton Brimob dikirim ke Kenyam dari Timika, Papua, usai terjadi penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di daerah tersebut.
Direktur Rekrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan personel Brimob yang dikirim ke Kenyam itu untuk membantu pengamanan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Profil Egianus Kogoya: Umur Baru 23 Tahun, Kini Jadi Tokoh Utama Konflik Berdarah Di Nduga
Ia mengakui pasukan TNI dan Polri di Kenyam memang sudah cukup banyak, namun penambahan satu peleton Brimob ini bertujuan untuk memperkuat pengamanan disana. Pasalnya anggota Reskrim Polda Papua akan melakukan olah tempat kejadian perkara.