Suara.com - Di tengah musim hujan yang melanda sejumlah wilayah, masyarakat diimbau untuk waspada dan bersiap diri khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan banjir. Karena Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan terkena bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir bandang. Simak daftar banjir terbesar sepanjang sejarah di Indonesia.
Berdasarkan himbauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masyarakat diharap bersiap dan mengantisipasi terjadinya puncak periode musim hujan yang terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun. Hujan yang terjadi berpotensi dapat menyebabkan datangnya banjir bandang disejumlah wilayah khususnya di Pulau Jawa.
Di Indonesia, banjir bandang terjadi setiap tahun. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam ini salah satunya yaitu kondisi cuaca yang buruk. Terjadinya bencana alam ini tidak bisa dianggap remeh karena dapat menimbulkan resiko kerusakan rumah hingga memakan korban jiwa.
Sejarah mencatat, di Indonesia pernah terjadi banjir hingga menyebabkan kerusakan yang parah dan memakan puluhan korban jiwa.
Baca Juga: Kampung Naga Diterjang Banjir Bandang Hingga Ketinggian Tiga Meter
Daftar Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah di Indonesia
Berikut ini banjir terbesar sepanjang sejarah di Indonesia:
1. Sintang, Kalimantan Barat (November 2021)
Banjir bandang yang terjadi di Sintang, Kalimantan Barat pada pertengahan November 2021 lalu disebut sebagai banjir terbesar yang terjadi selama 40 tahun terakhir. Indikator bajir terbesar ini dilihat dari cakupan wilayah yang terdampak dan juga lamamanya bencana hidrometeorologi berlangsung.
Total ada 12 Kecamatan di Kabupaten Sintang yang terendam banjir. Di antaranya yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sepauk, Sintang, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai. Berdasarkan durasi, banjir ini terjadi selama hampir satu bulan.
Baca Juga: Wagub DKI Klaim Program Penanganan Banjir Cukup Berhasil; Hanya Ada Beberapa Genangan
2. Manado ( Januari 2022)
Banjir bandang pernah melanda Manado, Sulawesi Utara pada Januari 2014. Dari bencana alam yang terjadi ini mengakibatkan total 18 orang tewas, ribuan rumah warga rusak serta ribuan orang harus mengungsi.
Banjir yang terjadi disebabkan karena hujan deras yang mengguyur kota Manado selama 2 hari berturut-turut. Luapan air dari Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan turut mempengaruhi mencuatnya genangan air di sejumlah wilayah. Akibat dari bencana ini aktivitas warga sempat mengalami kelumpuhan selama beberapa saat. Kerugian akibat banjir pun hingga mencapai triliunan rupiah.
3. Tangse, Aceh (Maret 2011)
Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada awal tahun 2011 diguyur hujan yang sangat lebat dan tak henti-henti. Kondisi ini kemudian menyebabkan banjir bandang. Dari peristiwa itu, 24 orang dinyatakan meninggal dunia, ribuan orang mengalami luka-luka dan puluhan rumah warga mengalami kerusakan berat. Selain itu, banjir ini juga merusak beberapa jembatan penghubung dibeberapa desa. Kerugian pun ditaksir mencapai hingga miliaran rupiah.
4. Wasior, Papua Barat (Oktober 2010)
Bencana banjir juga melanda wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya terjadi fi Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir ini disebabkan karena meluapnya air Sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy.
Intensitas curah hujan yang tinggi selama dua hari membuat sungai Batang Sala tidak mampu menahan debit air. Akibat dari banjir tersebut, sebanyak 150 orang dinyatakan meninggal, 145 orang hilang,w ribuan rumah warga dan fasilitas umum mengalami rusak.
5. Jakarta (Februari 2007)
Ibu Kota Jakarta juga kerap dilanda banjir, banjir terbesar terjadibpada tahun 2007 di mana banjir itu mengakibatkan 79 orang tewas dan ratusan ribu orang harus mengungsi. Banjir ini disebabkan karena sistem drainase yang buruk dan hujan dengan curah tinggi yang melanda DKI Jakarta. Akibat dari curah hujan yang tinggi, volume debit air di 13 sungai yang melintasi kota Jakarta bertambah dan meluap.
Sebanyak 60 persen dari wilayah Jakarta terendam banjir. Selain itu, banjir menyebabkan kerugian ekonomi hingga mencapai triliunan rupiah akibat dari lumpuhnya perputaran bisnis. Banjir tersebut tercatat sebagai banjir terparah yang pernah terjadi di Indonesia.
6. Bukit Lawang (November 2003)
Banjir besar terjadi di Bukit Lawang, Sulawesi Utara, pada November 2003 lalu. Tidak pernah ada yang menyangka jika masyarakat setempat akan diterjang banjir bandang. Dahsyatnya aliran air membuat sedikitnya 200 orang tewas. Banjir ini disebabkan karena kerusakan hutan di sekitar wilayah, sehingga membuat terhambatnya daya serap air hujan ke dalam tanah.
Nah itu tadi daftar banjir terbesar sepanjang sejarah di Indonesia. Meskipun rata-rata banjir yang terjadi disebabkan karena cuaca, namun sebagai penduduk yang baik hendaknya kita selalu menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, merusak hutan dan lain sebagainya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari