Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada maskapai penerbangan untuk tidak mengubah jadwal penerbangan jemaah haji sesukanya. Hal itu dimintanya karena pengubahan jadwal penerbangan tersebut akan berdampak langsung pada jemaah.
"Tidak bisa mengubah-ubah pemberangkatan sesukanya karena ini terkait jamaah dan lain-lain termasuk penganggaran dan konsumsi terutama jemaah yang tidak semudah seperti di Indonesia," kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan haji 2022 di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).
Yaqut mengungkap kalau pihaknya sudah dapat surat perubahan jadwal ke 16 dari maskapai Garuda Indonesia hingga hari ini. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada jemaah haji.
"Bahkan hari ini kita terima surat yang harusnya pulang dari Madinah digeser minta pulang ke Jeddah. Ini butuh waktu persiapan kurang lebih sembilan jam, artinya ini akan mengurangi hak jemaah selama di Madinah selain tentu ada konsekuensi lain terkait pembiayaan," jelasnya.
Baca Juga: Gabung Barcelona, Robert Lewandowski Takkan Lupakan 8 Tahun Menakjubkan di Bayern Munich
Atas kondisi tersebut, ia sudah meminta Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah beserta jajarannya untuk bicara ulang dengan maskapai terkait kontrak pemberangkatan jemaah haji.
"Jadi saya minta, saya tegas saja sesuai dengan kontrak. Maskapai penerbangan sesuai dengan kontrak. Saya tidak mau ada manuver-manuver lain di luar itu, enggak tau caranya itu karena ini terkait dengan jemaah," katanya.
Operasional haji 1443 H/2022 M sudah memasuki hari ke-43. Saat ini, telah berlangsung fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Bandara Internasional King Abdul MakkahAziz, Jeddah.
Sementara mulai 21 Juli 2022, jemaah haji yang berangkat pada gelombang kedua akan diberangkatkan dari Mekkah menuju Madinah.
Dalam rapat tersebut hadir delegasi Amirul Hajj, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, tim pengawas, stafsus Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya, serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. (ANTARA)
Baca Juga: Dimana Lokasi Pantai Sundak Jogjakarta, Cerita Nama dari Pertarungan Anjing dan Landak