Wickremesinghe, yang juga dituntut mundur oleh demonstran, diajukan sebagai calon presiden partai berkuasa pada Jumat.
Pencalonannya mendorong kemungkinan huru-hara berlanjut jika dia terpilih sebagai presiden.
Calon presiden kubu oposisi adalah Sajith Premadasa, sedangkan anggota senior parlemen dari partai berkuasa Dullas Alahapperuma berpotensi menjadi kuda hitam.
Lebih dari 100 polisi dan aparat keamanan bersenjata senapan bersiaga di jalan-jalan sekitar parlemen pada Sabtu, menjaga barikade dan meriam air untuk mencegah kerusuhan.
Iring-iringan mobil tentara berpatroli di sekitar gedung parlemen, meskipun tidak ada tanda-tanda kemunculan demonstran.
Protes-protes jalanan atas keruntuhan ekonomi Sri Lanka telah berlangsung berbulan-bulan sebelum memuncak pada 9 Juli.
Antrean bahan bakar selama berhari-hari telah menjadi pemandangan umum di negara pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu.
Cadangan devisa Sri Lanka nyaris habis dan inflasi mencapai 54,6 persen bulan lalu.
Sri Lanka pada Sabtu menerima tiga pengiriman bahan bakar, kata Menteri Energi Kanchana Wijesekera, gelombang pertama dari beberapa pengiriman selama tiga pekan ke depan.
Baca Juga: Warga Sri Lanka Rayakan Pengunduran Diri Gotabaya Rajapaksa dengan Kembang Api
"Pembayaran sudah selesai untuk ketiga (pengiriman itu)," kata sang menteri di Twitter.