Suara.com - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto menyebut kalau dirinya bakal menutup ruas jalan Setu Babakan, Jakarta, Jakarta Selatan pada Sabtu (16/7/2022) demi acara resepsi pernikahan anaknya. Akan tetapi, rencananya tersebut nampaknya batal dilakukan.
Pantauan Suara.com, sekitar pukul 12.50 WIB ruas jalan RM Kahfi II sekitar Setu Babakan mengarah Jakarta masih dapat dilalui warga. Situasi itu juga terlihat untuk arah sebaliknya mengarah ke Depok, Jawa Barat.
Adapun kendaraan roda dua maupun roda empat masih dapat melintas dan tidak nampak terjadi kemacetan.
Memang di lokasi acara pernikahan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, terlihat petugas Satpol PP maupun petugas Dishub DKI Jakarta membantu arus lalu lintas. Lokasi tersebut menjadi pintu utama acara pernikahan.
Baca Juga: Belum Ada Tanggapan dari AFF Soal Protes Laga Vietnam vs Thailand
Namun, memang tidak terlihat ada penutupan ruas jalan tersebut yang dilakukan oleh petugas Dishub atau Satpol PP.
Masih dari pantauan Suara.com, memang ada beberapa sejumlah spanduk imbauan kepada warga untuk dapat memilih jalur alternatif agar menghindari kemacetan di ruas jalan menuju Setu Babakan dengan terpampang foto Purwanto.
Di spanduk itu tertulis 'Pemberitahuan' Mohon Maaf Perjalanan Anda Terganggu Pada Hari Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 08.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Spanduk itu bertuliskan 'Bagi seluruh pengguna jalan yang mengarah ke Jalan RM. Kahfi II Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan agar kiranya dapat mencari alternatif jalan lain terima kasih'.
Sebelumnya, Purwanto angkat bicara. Ia membantah nantinya akan dilakukan penutupan jalan selama acara berlangsung.
Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Dugaan Pencabulan di Busway TMP Pekanbaru yang Sempat Viral
Menurut Purwanto, surat edaran yang dibuat Camat Jagakarsa Santoso merupakan sekedar imbauan. Warga hanya diminta menghindari Jalan Mohamad Kahfi II sekitar Setu Babakan karena dikhawatirkan akan terjadi kemacetan.
"Tidak ada penutupan jalan, narasi yang disampaikan Camat kepada para Lurah dan RT itu sifatnya imbauan, pemberitahuan bahwa akan ada acara dan kemungkinan akan mengalami potensi hambatan di perjalanan," ujar Purwanto saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).
Kendati begitu, Purwanto sempat membenarkan adanya penutupan jalan itu sebelumnya. Ia tak ingin nantinya kawasan budaya Betawi itu terlalu penuh karena tamu yang diundang sudah berjumlah 6.000 orang.
"Undangan ada 6 ribu, sebagai antisipasi untuk menjaga supaya tidak jadi crowded di dalam, sementara hanya undangan saja yang masuk untuk umum ditutup. Toh, hari Minggu sudah buka kembali," jelas Purwanto.
Ia juga meminta masyarakat umum untuk tidak melewati Jalan RM. Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu mulai pukul 08.00-24.00 WIB demi menghindari kemacetan.
Camat Jagakarsa, Santoso bahkan sampai mengeluarkan imbauan kepada warga agar tak melintasi jalan sekitar Setu Babakan saat acara. Imbauan ini tertuang dalam surat nomor 856/AT.06 yang diteken oleh Santoso pada 12 Juli 2022.
Surat tersebut ditujukan pada para LMK dan Ketua RW 01 sampai 09, serta Ketua RT di Kelurahan Srengseng Sawah.
"Benar saya keluarkan surat edaran atau imbauan lah ya terkait dengan ada rencana kegiatan dari warga kami yang beliau sudah sampaikan bahwa yang akan diundang jumlahnya banyak, ribuan," ujar Santoso saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).
Dalam suratnya, ia meminta warga yang tidak datang ke acara itu dari pukul 08.00-24.00 WIB agar menghindari jalan sekitar Setu Babakan. Dikhawatirkan jika tetap melewatinya akan terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan.
"Mengingat kondisi tersebut, saya imbau warga kami, RT/RW, Lurah, yang melintasi jalan tersebut apabila terganggu menggunakan jalur lain. Esensi surat yang saya keluarkan seperti itu," jelasnya.
Terkait akan dilakukan penutupan jalan, Santoso mengaku masih belum mengetahuinya. Sebab, hal itu merupakan kewenangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian.
"Tapi apabila terjadi kemacetan atau crowded di situ yang jelas saya sebagai orang pemerintah akan ikut intervensi di dalam penyelesaian kalau ada kemacetan," ucapnya.
Sejauh ini, warga juga disebutnya belum ada yang melayangkan keberatan atas instruksi ini. Namun, ia memaklumi jika nantinya ada masyarakat yang merasa disulitkan dengan adanya acara ini.
"Sampai dengan saat ini saya belum ada konfirmasi keberatan warga, tapi kalau warga ada yang keberatan menurut saya sah-sah aja, tinggal segala sesuatunya kan memang ada yang bisa setuju ada yang nggak setuju, nggak bisa paksa semua setuju," katanya.