Suara.com - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni menanggapi kasus mafia tanah yang melibatkan sejumlah pegawai BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan tengah ramai diperbincangkan publik.
Melalui akun Twitternya, Raja Juli Antoni mengaku sudah diwanti-wanti Menteri ATR-BPN Hadi Tjahyanto mengenai mafia tanah.
"Sejak pertama kali dilantik oleh Pak Jokowi, Pak menteri sudah memberi peringatan "Hati-hati para Mafia Tanah"," cuit Raja Juli Antoni, Jumat (15/7/2022).
Belakangan terungkap soal 4 pegawi BPN yang terjerat kasus mafia tanah. Menurut Raja Juli Antoni, penangkapan tersebut merupakan salah satu langkah konkrit Kementerian ATR-BPN dalam pemberantasan mafia tanah.
Baca Juga: Bersih-bersih BPN Dari Kasus Mafia Tanah, Tujuh Orang Pejabat Kena Sikat
"Kemarin, pada pelantikan 1100-an pejabat di lingkungan ATR-BPN, Pak Menteri kembali mengingatkan agar semuanya menjaga integritas dan moralitas. Meningkatkan pelayanan kepada rakyat dan tidak menjadi bagian dari mafia tanah," lanjutnya.
Raja Juli juga menyampaikan peringatan tegas Menteri Hadi untuk menindak siapa saja pejabat ATR-BPN yang terlibat dalam kasus ini.
"Bila ada pejabat ATR-BPN yang “masuk angin” maka Pak Menteri sendiri tegaskan, akan menindak tegas tanpa pandang bulu,"
"Tentu saya mengapresiasi gerak cepat aparat kepolisian dalam mendukung program bersih-bersih Mafia Tanah di tubuh ATR-BPN. Ini akan membuat kementerian kami semakin dipercaya oleh rakyat."
Cuitan Raja Juli Antoni yang juga menjabat Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional ini direspon oleh para warganet. Banyak dari mereka yang turut memberikan pendapat terkait kasus mafia tanah tersebut.
Baca Juga: Lagi! Polda Metro Tangkap Pejabat BPN Terkait Kasus Mafia Tanah
Sebelumnya diketahui sebanyak 27 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus mafia tanah wilayah Jakarta dan Bekasi. Empat orang di antara tersangka itu merupakan pejabat Badan Pertanahan Nasional.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti