Suara.com - Kembali terjadi peristiwa pelecehan seksual di kereta rel listrik (KRL). Kali ini korbannya merupakan seorang perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Video yang merekam pasca peristiwa tersebut diunggah oleh akun Instagram @seputar_jaksel pada Jumat (15/07/22).
Menurut keterangan pengunggah video, kejadian ini terjadi di KRL, Stasiun Pasar Minggu.
"Seorang siswi SMA menjadi korban pelecehan seksual terjadi di Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan," keterangan pengunggah video.
Baca Juga: Ngeri! Seorang Pria Onani di Atas Sepeda Motor, Sambil Goda Perempuan di Taman
Dalam video yang diunggah, terlihat keadaan gerbong KRL yang penuh sesak oleh penumpang laki-laki dan perempuan.
Terlihat beberapa perempuan berseragam putih abu-abu berada di gerbong tersebut. Ternyata salah satu dari siswa tersebut menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria.
Siswa SMA tersebut berteriak keras ketika payudaranya dipegang oleh pelaku.
Hal ini diketahui melalui keterangan dari salah satu penumpang yang juga berada di gerbong yang sama dengan korban.
"Menurut keterangan saksi, jadi ceritanya pelakunya bapak-bapak,dan korbannya perempuan siswi SMA, awal nya korban histeris teriak-teriak pas di tanya korban di pegang payudara sama pelaku bapak-bapak," keterangan pengunggah video.
Baca Juga: Diduga ODGJ di Batang, Perempuan Telanjang Terekam Tengkurap di Tengah Jalanan Lampu Merah
Terdengar suara riuh dari dalam gerbong kereta api. Para penumpang menyuruh korban untuk turun dari gerbong kereta api.
Pada video ini juga terlihat momen ketika korban telah turun dari gerbong KRL. Korban diturunkan di Stasiun Pasar Minggu. Seorang petugas stasiun tampak mendekat ke arah korban dan mengamankan korban.
Pelaku juga turut diamankan oleh petugas stasiun.
Kejadian ini pun banjir beragam komentar dari warganet. Warganet menilai bahwa penumpang KRL semakin rentan menjadi korban pelecehan seksual ketika gerbong KRL penuh sesak oleh penumpang.
Warganet meminta agar ada pengurangan jumlah penumpang di setiap gerbong kereta.
"Naik KRL dengan desak-desakan gitu sangat susah dan rentan pelecehan seksual. Bisa nggak ya di KRL itu jangan terlalu numpuk sekali penumpangnya? Sekiranya penumpangnya sesuai isi pegangan tangan kalau berdiri dan nggak berlebihan. Jadi tertib itu indah," komentar warganet.
"Semoga ada perubahan jumlah kapasitas penumpang KRL. Biar nggak desak-desakan dan nggak rentan pelecehan seksual di KRL," timpal warganet.