Keluhan Menag Yaqut soal Biaya Masyair Jomplang dengan Fasilitas

Jum'at, 15 Juli 2022 | 20:37 WIB
Keluhan Menag Yaqut soal Biaya Masyair Jomplang dengan Fasilitas
Menag Yaqut Cholil Qoumas (Dok MCH 2022)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluhkan biaya Masyair yang jomplang dengan layanan dan fasilitasnya. Keluhan itu disampaikan langsung kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah.

Menurut Menag Yaqut, dengan harga yang cukup tinggi, sejatinya jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan dan fasilitas yang lebih bagus. Menag mengafirmasi ini bukan soal biaya, tapi soal layanan dan fasilitas yang diterima.

"Biaya Masyair juga masih belum seimbang. Dengan harga segitu, harusnya (yang kita terima) naik dong. Kita pemerintah dan jemaah berapa pun bayarnya, tidak masalah. Tapi apa yang dibayarkan harus sesuai," kata Yaqut saat ditemui di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7/2022).

Beberapa layanan yang disorot Yaqut di antaranya soal kasur. Menurut Yaqut, kasur yang merupakan tempat tidur jemaah haji saat berada di Arafah dan Mina terlampau tipis. Tenda pun tak luput dari sorotan Gus Yaqut

Baca Juga: Menag Yaqut Soroti Toilet untuk Jemaah Haji Laki-laki dan Perempuan

"Kasur (untuk jemaah haji) ya jangan tipis-tipis, sepertinya itu kasur sekali pakai. Selain itu, tenda (untuk jemaah) pun kurang luas," ujar Gus Yaqut.

Selain itu, Yaqut juga mengkritik soal makanan yang disediakan saat puncak ibadah haji di Masyair. "Menu makanan yang itu-itu saja. Jangan buncis melulu, ya tambah telor dadar, telur ceplok, atau sambal," tutur Yaqut.

Menurut Yaqut, keluhan ini disampaikan secara informal kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, meski jemaah puas dengan layanan. Yaqut mengatakan, dengan biaya yang dibayarkan, ini dinilai masih jauh dari ekspektasi.

"Saya sampaikan secara informal dengan Menteri Haji dan Umrah, saya mengeluh. Bukan jemaah ya, jemaah puas dengan pelayanan dan lainnya. Ini saya yang mengeluh. Sebab, dengan biaya yang kami bayarkan untuk Masyair, rasanya masih jauh dari ekspektasi saya. Itulah kita sepakat membuat task force," kata Yaqut.

Meski demikian, Yaqut tetap mengapresiasi pihak Kerajaan Arab Saudi karena telah bekerja keras melayani jemaah haji dari seluruh dunia. Jika ada kekurangan, lanjut Yaqut, itu masih dalam tahap wajar.

Baca Juga: Lepas Kepulangan SOC 2, Menag Sampaikan Salam Presiden, Komit Terus Lakukan Perbaikan

Selain itu, Yaqut juga memaklumi karena dua tahun belakangan Arab Saudi tidak menerima jemaah dari luar karena pandemi. Tak hanya itu, imbuh dia, banyak model baru diterapkan dan menggunakan akses digital sehingga harus menyesuaikan.

"Banyak model baru diterapkan, banyak menggunakan digital seperti masuk Raudhah harus daftar dan pakai tasreh, harus terdigitalisasi. Jadi banyak penyesuaian dengan waktu yang sempit sudah bisa melakukan ini dengan baik, tinggal penyempurnaan saja," terang Yaqut.

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah terkait persiapan haji 1444 H/2023 M.

Menag juga sudah menyampaikan sejumlah catatan perbaikan, baik dari sisi penyelenggaraan di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Menurut Menag, layanan kepada jemaah haji menjadi tanggung jawab dua negara.

"Kami sepakat membuat taskforce atau tim bersama untuk membahas persiapan haji tahun depan agar lebih baik lagi," terang Menag usai melepas jemaah haji kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 2) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat (15/7/2022).

"Tim ini akan berdiskusi bersama agar masalah yang ditemukan di lapangan yang dihadapi jemaah bisa diperbaiki di masa yang akan datang," sambung Gus Men, panggilan akrabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI