Suara.com - Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei tentang kecenderungan perilaku memilih calon presiden dan partai politik jelang pemilu 2024. Dalam survei tersebut ditanyakan kepada responden tentang tingkat popularitas tokoh di Pemilu 2024.
Hasilnya di posisi pertama 97,6 persen responden memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di posisi kedua Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 92,5 persen, di posisi ketiga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 91,5 persen, di posisi keempat Gubernur Jawa Barat Ridwan 90,5 persen dan di posisi kelima Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yakni 89,5 persen.
"Tingkat popularitas Prabowo Subianto mencapai 97,6 persen atau unggul di atas tokoh-tokoh lain," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam jumpa pers secar virtual, Jumat (15/7/2022).
Sementara kata Gema, tokoh-tokoh yang pernah menjadi kontestan dalam pilpres maupun Pilkada seperti Sandiaga Uno Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ahok popularitasnya cenderung lebih tinggi dibandingkan tokoh-tokoh yang belum pernah menjadi kontestan pemilu sama sekali.
Baca Juga: Tolak UMP DKI Jakarta Dipangkas, KSPI dan Partai Buruh Desak Gubernur Anies Ajukan Banding ke MA
Lalu di posisi keenam tingkat popularitas nama Ketua DPR Puan Maharani sebesar 84,2, di posisi ketujuh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 82,7 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 81,6 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 73,1 persen, Menko Mahfud MD 67,2 persen, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 63,2 persen.
Kemudian tingkat popularitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 62,9 persen, anggota DPR Dedi Mulyadi 58,1 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 53,7 persen, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar 51,7 persen dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto 50, 2 persen.
Gema menuturkan pihaknya juga menanyakan tentang tingkat akseptabilitas atau suka tidak suka terhadap tokoh.
Hasilnya tingkat akseptabilitas Prabowo Subianto sebesar 79,2 persen, Sandiaga Uno 78,3 persen, Ridwan Kamil 78,2 persen, Anies Baswedan 72,9 persen, Ganjar Pranowo 68,1 persen, Basuki Tjahaja Purnama 54,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 52,8 persen, Erick Thohir 49,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 44,3 persen.
Selanjutnya tingkat akseptabilitas Dedi Mulyadi 40,2 persen, Moeldoko 40,1 persen, Mahfud MD 38,2 persen, Gatot Nurmantyo 34,6 persen, Puan Maharani 32,8 persen, Muhamin Iskandar 28,8, Airlangga Hartarto 25,1 persen.
Baca Juga: PTUN Batalkan Kenaikan UMP DKI Jakarta, Pengamat: Ingat Provinsi Hanya Kepanjangan Tangan Pusat
"Selain tingkat popularitas, tingkat akseptabilitas terhadap tokoh-tokoh yang pernah menjadi kontestan Pilpres dan Pilkada seperti Prabowo, Sandiaga, Ridwan Kamil, Anies dan Ganjar juga cenderung lebih tinggi daripada mereka yang sama sekali belum pernah terlibat dalam kontestasi Pilpres dan Pilkada," tutur Gema.
Lebih lanjut kata Gema, survei juga menanyakan tingkat elektabilitas calon presiden jika pemilihan presiden 2024-2024 dilaksanakan hari ini.
Hasilnya, dari 16 nama capres, elektabilitas Prabowo unggul yakni 29, 5 persen. Kemudian Ganjar Pranowo 20,9 persen, Anies Baswedan 18,5 persen, Ridwan Kamil 7,6 persen, Sandiaga Uno 4,2 persen, Ahok 2,6 persen, Moeldoko 2,4 persen.
Selanjutnya elektabilitas Dedi Mulyadi 2,1 persen, Erick Thohir 1,7 persen, Airlangga 1,2 persen, Puan Maharani 0,9 persen, Gatot Nurmantyo 0,7 persen, Mahfud MD 0,5 persen, Muhaimin 0,5 persen dan tidak tahu 4,2 persen.
"Melalui pertanyaan tertutup elektabilitas Prabowo Subianto 29,5 persen, Ganjar 20,9 persen, Anies 18,5 persen tetap dominan. Sementara itu elektabilitas para kandidat capres papan tengah dan papan bawah cenderung stagnant. Bahkan beberapa diantaranya menurun jika dibandingkan dengan hasil survei LSN Februari 2022," katanya.
Untuk diketahui survei LSN dilakukan pada tanggal 10 sampai 24 Juni 2022 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Adapun jumlah sampel sebesar 1500 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Untuk margin of error +-/ 2.53 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.