Presiden Gotabaya Mundur, Sri Lanka Perpanjang Jam Malam Di Kolombo

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2022 | 15:17 WIB
Presiden Gotabaya Mundur, Sri Lanka Perpanjang Jam Malam Di Kolombo
Warga Sri Lanka rayakan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa, Kamis (14/7/2022) waktu setempat. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Para pengunjuk rasa memutuskan untuk menyerahkan gedung-gedung pemerintah yang mereka tempati, termasuk Rumah Presiden, Sekretariat Presiden, dan Kantor Perdana Menteri, yang bertujuan untuk memulihkan perdamaian," kata Dinesh De Alwis, seorang jurnalis, kepada Anadolu Agency.

Dia juga mengatakan "kebingungan" terjadi di antara orang-orang, tetapi "mungkin secara bertahap berkurang ketika presiden terbang ke Singapura, mereka berharap pengumuman pengunduran diri terjadi di sana."

Di tengah protes massal setelah krisis ekonomi yang memburuk, Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan pada Sabtu bahwa presiden akan mengundurkan diri pada 13 Juli.

Perkembangan itu terjadi setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu istana kepresidenan di Kolombo dan juga membakar rumah perdana menteri.

Lumpuh oleh kekurangan devisa setelah runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata, negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu telah gagal membayar semua utang luar negerinya. Mereka tidak mampu membayar bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya, yang mengakibatkan protes anti-pemerintah.

Kurangnya bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik setiap hari.

Sekolah telah ditutup dan pegawai negeri telah diminta untuk bekerja dari rumah.

Pemerintah sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout.

Para pengunjuk rasa menyalahkan dinasti politik Rajapaksa atas krisis tersebut, dan salah satu saudara Rajapaksa, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Mei.

Baca Juga: Aktivis di Sri Lanka: Ini Kemenangan Besar

Protes berbulan-bulan menuntut pengunduran diri Presiden Rajapaksa, yang pemerintahnya disalahkan atas salah urus keuangan Sri Lanka yang kronis. (Sumber: Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI