Suara.com - Tahukah kamu bahwa kalender Hijriah disebut juga kalender Qomariyah? Sebab, kalender Hijriah sistem penanggalannya berdasarkan peredaran bulan. Seperti apa sejarah Kalender Hijriah itu?
Adapun 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah mempunyai maknanya masing-masing. Lantas, apa bedanya dengan kalender Masehi? Untuk tahu jawabannya, mari kita ketahui dahulu sejarah Kalender Hijriah sebagai asal usul penetapan Tahun Baru Islam.
Sistem penanggalan hijriah yang dipakai sudah memiliki tuntunan jelas dalam Al Quran, yaitu sistem kalender bulan atau qamariyah. Di mana kalender hijriah ini menghitung durasi satu tahun berdasar 12 siklus sinodis bulan atau 12 fase ketika bulan menampakkan hilalnya.
Sistemnya dimulai dari Ahad hingga Sabtu dan diawali dengan bulan Muharram hingga Dzulhijjah, siklus sinodis per bulan kalender hijriah juga terbilang variatif dengan rata-rata 29,53 hari.
Baca Juga: 4 Makna Tahun Baru Islam, Muharram adalah Bulan Haram, Apa Maksudnya?
Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan jumlah hari dalam sebulan sebanyak 30 atau 31 hari. Sementara kalender Hijriah hanya 29 dan/atau 30 hari, itupun tidak teratur dengan berfokus pada status hilal (adakalanya tanggal 29 sudah tampak hilal).
Karena perbedaan itulah, dalam hitungan satu tahun kalender hijriah, biasanya 11 hari lebih pendek daripada kalender masehi. Dan tidak kalah penting, keberadaan kalender hijriah juga menjadi tonggak sistem kemajuan peradaban Islam sampai dengan saat ini.
Sejarah Kalender Hijriah
Pada tahun 638 Masehi, Umar bin Al Khattab yang saat itu menjadi khalifah melihat suatu masalah. Diceritakan bahwa Abu Musa al Asy'ari menulis kepada Umar: "Surat-surat sampai kepada kami dari Amirul Mu'minin, namun kami bingung bagaimana menjalankannya. Kami membaca sebuah dokumen tertanggal Sya'ban, namun kami tidak tahu ini untuk tahun yang lalu atau tahun ini", (Syaikh Abdurrahman al Jabarti, 1825).
Umar lantas mengumpulkan para sahabat dan mereka yang bertugas di pusat pemerintahan. Diceritakan dari Ibnu Abbas bahwa semenjak Nabi datang ke Madinah, tidak ada tahun yang digunakan dalam penanggalan, begitu juga saat Abu Bakar menggantikan beliau sebagai khalifah, dan juga di empat tahun pertama pemerintahan Umar bin Khattab.
Baca Juga: Khutbah Jumat Tahun Baru Islam 2022 dan 5 Rekomendasi Topik
Umar, dalam pertemuan tersebut berkata: "Perbendaharaan negara semakin banyak. Apa yang kita bagi dan sebarkan selama ini tidak memiliki catatan tanggal yang pasti, bagaimana kita bisa mengatasi ini?"
Setelah melalui berbagai usulan tentang titik acuan dimulainya penanggalan atau kalender hijriah, maka pada akhirnya diputuskan bahwa tahun terjadinya peristiwa Hijrah menjadi tahun pertama kalender islam. Sebelumnya diusulkan tahun lahir Nabi atau tahun wafat beliau, namun semuanya dianggap kurang tepat.
Nama-nama Bulan dalam Kalender Hijriah
Dari 12 bulan kalender hijriah tersebut, meliputi:
- Muharram
- Shafar
- Rabi’ul Awal
- Rabi’ul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzul Qa’dah
- Dzulhijjah.
Bagaimana, sekarang sudah tahu bagaimana sejarah kalender Hijriah dan sistem penanggalannya, bukan?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama