Perbedaan Pistol Glock 17 dan HS-9 yang Dipakai Bharada E dan Brigadir J saat Adu Tembak

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2022 | 13:54 WIB
Perbedaan Pistol Glock 17 dan HS-9 yang Dipakai Bharada E dan Brigadir J saat Adu Tembak
Menilik Pistol Glock 17 Yang Dipakai Bharada E (buinger.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua senjata yang digunakan oleh Bharada E dan Brigadir J, yaitu pistol Glock 17 dan HS-9 tergolong dalam senjata organik dalam standar militer dan kepolisian dunia.

Pistol-pistol ini memiliki spesifikasi yang berbeda yang sama-sama tergolong sebagai striker fired gun.

Glock 17

Untuk pistol Glock 17 sendiri, Polri pernah mengungkap bahwa pistol jenis ini sudah menjadi bagian dari persenjataan kepolisian dan biasa digunakan sebagai senjata primer dalam sebuah pengamanan kegiatan atau event. Pistol ini terbuat dari bahan polymer sehingga lumayan ringan untuk ukuran sebuah senjata.

Baca Juga: Brigadir J Tewas Penuh Misteri, Anggota Fraksi PDIP: Menodongkan Pistol Seharusnya Pengancaman Bukan Pelecehan

Glock 17 sendiri merupakan senjata produksi dari Austria. Dengan magasin berkapasitas 17 peluru, Glock 17 ini masih menjadi andalan bagi para punggawa Polri dan sering digunakan untuk memberikan tembakan peringatan jika terjadi suatu hal yang tak diinginkan.

Proyektil peluru yang berukuran 9 mm juga menjadikan pistol ini salah satu pistol dengan julukan "ringan dan cekatan" karena kemampuan kongkang yang simpel dan tak butuh waktu yang lama. Glock 17 juga termasuk dalam jajaran striker fired gun.

HS-9

Sedangkan, pistol yang digunakan oleh Brigadir J adalah jenis pistol HS-9 yang juga tergolong sebagai striker fired gun. Kemampuan pistol HS-9 ini juga tak kalah dari Glock 17.  Dengan kapasitas magasin sebanyak 16 peluru, HS-9 ini juga termasuk senjata yang ringan dan cekatan.

Bentuk pistol ini memang menyerupai pistol pada umumnya, namun bingkai pistol yang didesain sedemikian rupa bisa membuat siapapun yang memegangnya memiliki kontrol penuh atas pistol tersebut sehingga meminimalisir peluru yang meleset. HS 9 sendiri diproduksi di Kroasia dan memiliki pengamanan triger. 

Baca Juga: Penuh Misteri, Legislator PDIP Pertanyakan Motif Pelecehan Istri Kadiv Propam Di Kasus Tewasnya Brigadir J

Kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir J dinilai banyak orang sebagai suatu kelalaian dalam penggunaan senjata api

Namun, pihak Polri pun mengungkap bahwa kepemilikan senjata bagi setiap anggota Polri merupakan salah satu SOP bagi setiap anggota walaupun pada akhirnya kepemilikan tersebut harus dipertanggungjawabkan.

Sebagai salah satu unsur keamanan dan pertahanan negara, Polri diminta untuk berusaha keras menyelesaikan masalah ini mengingat kejadian ini memakan korban jiwa yang merupakan anggota Polri itu sendiri, sehingga masyarakat menjadi lebih takut dan harus lebih waspada agar kejadian traumatis ini tidak terjadi lagi.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI