Suara.com - Air Zamzam menjadi salah satu mukjizat yang ada di Tanah Suci Mekkah. Ini dikarenakan sumurnya yang tidak pernah kering meski diminum oleh jutaan jemaah haji setiap tahunnya selama berabad-abad. Bagaimana bisa?
Sebelum itu, air Zamzam sendiri sudah eksis sejak Nabi Ismail as. Air ini muncul sang nabi berusia muda menangis, tepatnya di tengah padang tandus bersama ibunya Siti Hajar.
Sempat beredar kabar bahwa sumur air Zamzam ini menghilang, hingga akhirnya ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib, yang merupakan kakek dari Nabi Muhammad Saw.
Lalu, apa yang membuat sumur Zamzam tidak pernah kering meski usianya sudah lama dan selalu dijadikan air minum oleh jemaah haji? Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Sarat Zamzam Kemasan, 297 Bagasi SOC 4 Dikembalikan ke Hotel
Mengutip laporan Egypt Today, Selasa (12/7/2022), Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute, Abbas Sharaqi, mengungkapkan rahasia air di sumur Zamzam yang tidak pernah kering meski sering diminum oleh jutaan jemaah haji lantaran terhubung dengan air tanah terbarukan.
Menurut Sharaqi, tidak adanya penipisan dalam geologi menandakan bahwa air tersebut dapat diperbarui, layaknya air tanah dari sumur Zamzam.
Air terbarukan sendiri berasal dari hujan di Mekkah. Kota ini merupakan daerah pegunungan dan salah satu lembahnya menampung air untuk sumur Zamzam di dataran rendah.
Katanya lagi, ada 14 meter endapan sungai yang terbentuk dari air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan kemudian berubah menjadi sedimen.
Ia menambahkan jika air di sumur Zamzam tidak digunakan untuk pertanian, melainkan sebagai air minum para jemaah. Terbukti, sumur ini sudah dikonsumsi selama kurang lebih 4.000 tahun.
Baca Juga: Rangkaian Ibadah Haji Telah Usai, Jemaah Indonesia Bersiap Pulang ke Tanah Air
Untuk membuat sumur Zamzam yang panjangnya mencapai 14 meter ternyata membutuhkan waktu jutaan tahun. Menariknya lagi, di bagian paling bawah ada kumpulan bebatuan yang menjadikan total kedalaman sumur ini mencapai 35 meter.
"Sumur zamzam telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, mungkin airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus ada," kata Sharaqi.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti