Suara.com - Pemerintah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian Omicron Covid-19 yakni BA.4 dan BA.5 Hasilnya menunjukkan varian Omicron BA.5 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa liniage Omicron BA.5 di DKI Jakarta mencapai 1.829, di Jawa Timur 166, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jateng, 5 di Kalimantan, 2 di Sulawesi Selatan dan 1 di Sumatera Selatan.
Sementara untuk jumlah liniage Omicron BA.4 di DKI Jakarta sebanyak 146, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat dan 1 di Banten.
Meski menyebabkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air, Reisa menegaskan gejala yang timbul tidak seberat varian sebelumnya yakni Delta.
"Sub varian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan," kata Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7/2022).
Reisa juga meyakini kalau kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya. Dari catatan yang dimiliknya, keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 hingga 13 Juli 2022 itu sebesar 3,22 persen.
Ia menyebut ada kenaikan 0,31 persen untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 selama satu pekan terakhir.
Reisa menyimpulkan bahwa meskipun bergejala ringan, namun masyarakat Indonesia harus tetap waspada akan adanya penyebaran Covid-19 varian BA.4 dan BA.5.
"Dengan demikian kita sebaiknya tetap wapada dan berkaca dari fakta yang terjadi di Indonesia selama pandemi di mana secara historis kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi 2 hingga 4 minggu."
Baca Juga: 4 Cara Membuang Pikiran Negatif, Bangun Pikiran Positif untuk Lebih Bahagia