Suara.com - Sebanyak 16 pemuda Papua ikut loka karya pelatihan dasar motor listrik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Loka karya pengenalan motor listrik jenis e-trail ini rangkaian tindak lanjut dari arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua.
Mereka dibawa Kementerian Sosial.
Kegiatan bertajuk "Workshop Perakitan Motor Listrik E-trail Program Kewirausahaan Sosial" melibatkan enam peserta dari Puncak Jaya, lima orang dari Yahukimo, dan lima orang dari Universitas Cendrawasih (Uncen).
Baca Juga: 2 Tipe Motor Listrik Grab: Intip Spesifikasinya, Bikin Penasaran
Mereka menimba ilmu sejak 12 hingga 21 Juli 2022.
"Selama ini ITS telah menjadi salah satu mitra penting Kemensos dalam membantu SDM Papua. Kami percaya di bawah bimbingan para ahli di ITS, mereka akan cepat berkembang," kata Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial Kemensos Juena Br. Sitepu dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Sementara itu Tenaga Ahli ITS Bambang Sudarmanta menyatakan peserta diberikan pengenalan awal tentang motor listrik jenis e-trail buatan tim ITS.
Mereka dijelaskan tentang bahan baku, proses pembuatan, dan lama waktu pembuatan.
"Setelah itu peserta diajak melihat lokasi praktik pembuatan motor listrik e-trail. Setelah mereka berdiskusi dengan tim ITS terkait materi selama kegiatan workshop (loka karya)," kata dia di Surabaya.
Baca Juga: Triumph TE-1, Sepeda Motor Listrik Bertenaga Buas
Bambang Sudarmanta mengharapkan melalui pelatihan ini seluruh peserta memahami dan memiliki keterampilan membuat, menggunakan, dan memelihara motor listrik.
"Sehingga apabila nanti motor ini diserahkan untuk masyarakat Puncak Jaya dan Yahukimo mereka sudah memahami bagaimana cara menggunakan dan merawat penggunaan motor listrik ini," katanya.
Untuk peserta dari Uncen di antaranya dari unsur dosen. Keikutsertaan dari dosen Uncen diharapkan membuka kesempatan transfer ilmu dari ITS ke Uncen sehingga ke depan motor listrik e-trail ini bisa diproduksi di Uncen.
Ia menyatakan seluruh peserta terlihat antusias selama mengikuti loka karya.
"Mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. Banyak bertanya dan bersemangat selama kegiatan," kata dia.
Sebelumnya, SDM Papua sudah menerima berbagai pelatihan dari Kementerian Sosial, di antaranya pengolahan kulit buaya yang dilaksanakan di Bandung beberapa waktu lalu, pembangunan kapal fiber bersama tim dari ITS, dan penyamakan kulit buaya dilaksanakan di Jayapura, Papua. (Antara)