5 Presiden yang Kabur Saat Negara Krisis, Petualangannya Plot Twist!

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2022 | 09:22 WIB
5 Presiden yang Kabur Saat Negara Krisis, Petualangannya Plot Twist!
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa sebelum dilantik pada Senin (18/11/2019) waktu setempat. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa kabur dari negaranya yang sedang dilanda krisis ekonomi. Sontak aksi sang presiden minggat dari negaranya ke Maladewa pada Rabu (13/7/2022) dini hari jadi sorotan publik.

Situasi krisis di Sri Lanka tersebut memicu protes dan menuntut presiden dan perdana menteri mundur. Selain Gotabaya Rajapaksa, ada sederet presiden yang kabur saat negara dalam situasi darurat. Yuk simak presiden yang kabur saat krisis berikut ini.

1. Presiden Sri Lanka

Ketika massa menggeruduk rumah Gotabaya Rajapaksa pekan lalu, militer berhasil mengamankannya di pangkalan Angkatan Laut. Gotabaya rupanya dilaporkan akan terbang ke Uni Emirat Arab. Namun pihak imigrasi mencegat Gotabaya dan keluarga.

Baca Juga: Rakyat Sri Lanka Sambut Pengunduran Diri Presiden dengan Berpesta dan Ejekan Rajapaksa

Setelah gagal terbang, beredar kabar Gotabaya akan menggunakan jalur laut ke Maladewa, India lalu ke Uni Emirat Arab. Namun pada akhirnya Gotabaya dan rombongan terbang menggunakan pesawat militer pada Rabu (13/7/2022) dini hari. Moda transportasi ini dipilih dengan mempertimbangkan keamanan.

2. Presiden Afganistan

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani juga kabur ke Uni Emirat Arab ketika Taliban menyerang ke istana presiden pada Agustus 2021 lalu. Bukan hanya kabur, Ghani dituduh lari membawa miliaran uang negara. Namun dalam sebuah video, sang presiden menegaskan kepergiannya dengan tujuan kebaikan.

Dalam pernyataan terpisah, Ghani mengungkap alasan kabur ke luar negeri. Langkah tersebut dilakukannya demi menghindari perang sipil seperti tahun 1990an. Ghani juga membantah membawa miliaran dolar uang negara.

3. Presiden Yaman

Baca Juga: Menlu Singapura Tegaskan Tak Beri Suaka Ke Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Mantan Presiden Yaman, Abd-Rabdu Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi saat gejolak perang pada tahun 2014. Keadaan di Yaman memanas sejak September 2014 saat kelompok Houthi berhasil mengambil alih pemerintahan dan mengkudeta Istana Kepresidenan di Sanaa pada Januari lalu.

Abd-Rabdu Mansour Hadi dipaksa mundur dari jabatannya dan menjadi tahanan rumah. Namun Hadi berhasil melarikan diri dan mendeklarasikan bahwa pemerintahannya masih berjalan. Ketika itu Hadi kabur ke Aden. Houthi berhasil menyerang masuk ke Aden yang berbatasan dengan Arab Saudi. Guna mencegah Houthi masuk ke wilayah, Saudi mengirim pasukan bersenjata ke perbatasan.

4. Presiden Ukrania

Presiden Ukrania, Viktor Yanukovych kabur ke Rusia saat situasi di negaranya kacau pada Februari 2014 lalu. Ia berhasil lari ke Rusia dengan bantuan Moskow. Ketika itu Yanukovych mengaku tak akan kembali ke Ukrania tanpa jaminan keamanan atas diri serta keluarganya.

Yanukovych kabur setelah demonstrasi di Kyiv terjadi selama berbulan-bulan. Massa menentang keputusan Ukrania yang menjauhkan dengan Uni Eropa dan memperkuat hubungan ekonomi dengan Rusia. Insiden itu setidaknya menewaskan 1.000 korban jiwa tapi Yanukovych mengaku bertanggung jawab atas hal tetrsebut.

Pemerintah Ukrania pro-Barat menuduh Yanukovych dan keluarga menghimpun kekayaan dengan merampok uang negara dan menghabisi aset nasional melalui kesepakatan yang dinilai korup.

5. Presiden Georgia

Mantan Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili kabur dari negaranya ke Ukrania. Kemudian pada 1 Oktober lalu, sang presiden kembali ke Georgia menghadapi oposisi dalam pemilihan lokal. 

Namun kepulangan Mikheil Saakashvili menghadapi ancaman 6 tahun penjara karena dinyatakan bersalah secara in absentia pada 2018. Ketika itu Mikheil Saakashvili dianggap menyalahgunakan jabatannya selama masa kepresidenan 2004-2013. 

Itulah presiden yang kabur saat krisis di negaranya. Bagaimana pendapat kalian?

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI