Hampir 50 Persen Jemaah SOC 1 Bawa Zamzam Kemasan

Kamis, 14 Juli 2022 | 20:56 WIB
Hampir 50 Persen Jemaah SOC 1 Bawa Zamzam Kemasan
Jamaah haji diingatkan tidak bawa air zamzam di bagasi pesawat (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir 50 persen bagasi jemaah haji kloter Solo 1 atau SOC 1 membawa air zamzam kemasan. Buntutnya, bagasi pun dibongkar oleh petugas.

Berdasarkan pemeriksaan di Airgate, perusahaan rekanan Garuda Indonesia, Rabu (13/7/2022), sebanyak 125 dari 360 bagasi SOC 1 membawa air zamzam kemasan.

Zamzam kemasan ditemukan setelah diperiksa melalui mesin pemindaian multiview. Ada citra yang mencurigakan ketika bagasi diperiksa oleh petugas.

Kemasannya pun beragam. Ada jemaah yang membungkus zamzam kemasan menggunakan lakban, ada pula yang menaruh zamzam di dalam boks besar.

Baca Juga: Mengenal Pasar Kakiyah di Mekah, Pedagang Arab Bisa Berbahasa Indonesia

Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) PPIH Daerah Kerja Bandara, Edayati Dasril, tidak menyalahkan jemaah. Dia memahami antusias jemaah yang ingin membawa zamzam ke Tanah Air.

Kendati demikian, muatan zamzam di bagasi merupakan harga mati. Pasalnya, pelarangan ini merupakan aturan yang sudah ditetapkan pihak penerbangan.

"Kami sangat menyesalkan hal ini (masih ditemukan air zamzam di koper jemaah). Tapi kami tidak menyalahkan jemaah haji yang ingin membawa zamzam. Tapi ini mengacu kepada aturan keamanan dan keselamatan penerbangan," jelas Edayanti.

"Ini semua based on regulation. Sesuai aturan GACA (General Authority of Civil Aviation), bahwa jemaah haji tidak boleh memasukkan air zamzam ke bagasi. Dan kami akan terus sosialisasikan ini terus sepanjang proses kepulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air."

Ditegaskan Eda, larangan membawa air zamzam di dalam bagasi tercatat bukan keinginan Kementrian Agama dan pemerintah. Namun juga tidak menyalahkan jamaah haji yang punya keinginan tinggi membawa air zamzam karena dianggap hadiah paling tinggi untuk dibawa ke tanah air.

Baca Juga: Kapuskes: Tidak Ada Karantina Terpusat Selama 21 Hari Bagi Jemaah Haji

"Penerbangan kita itu cukup lama, kalau ke Jakarta saja butuh waktu kurang lebih 9 jam, ke Solo sekitar 10 jam, ke Makasar sampai 12 jam. Jadi ini berpotensi pecah dan merembes yang bisa membahayakan penerbangan. Kami tetap mengacu kepada aturan keselamatan dan keamanan penerbangan," tegasnya.

Menurut Eda, kalau pun nanti di dalam pemeriksaan X-ray ternyata ada air zamzam yang lolos di dalam bagasi, maka nantinya di General Investigation Directorate (GID) akan tetap ditemukan.

"Kalau nanti dalam sampling antara 5 sampai 10 bagasi ternyata ditemukan air zamzam, maka satu truk itu akan dibawa lagi ke Airgate untuk dibersihkan kembali. Ini akan berakibat pada delay pesawat karena protap kami 12 jam sebelum terbang seluruh bagasi jamaah sudah diupload di dalam pesawat," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI