Suara.com - Saat ini banyak sekali jajanan yang dijual dengan beragam varian dan rasa, salah satunya yaitu Ice Smoke yang mengandung nitrogen cair di dalamnya. Di balik keunikan dari jajanan yang sebelumnya dikenal dengan nama Dragon's Breath atau Napas Naga ini ternyata akan sangat berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Lantas apakah nitrogen cair berbahaya?
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah terbakar usai membeli ice smoke. Bocah berusia 5,5 tahun berinisial AFT, warga Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu mengalami luka bakar yang cukup serius usai membeli jajanan ice smoke. Ice Smoke yang dibelinya diklaim mengeluarkan pancaran api yang langsung membakar sebagian wajahnya.
Sebagai informasi, jajanan Ice Smoke yang diolah dengan nitrogen cair ketika dimakan seolah-olah mengeluarkan asap seperti orang merokok. Asap yang masuk ke dalam mulut terasa sangat dingin seperti es. Saat ini bocah tersebut harus dirawat secara intensif di RSU Muslimat Ponorogo. Atas kejadian itu, banyak yang bertanya apakah nitrogen cair berbahaya? Simak ulasannya berikut ini.
Mengenal Nitrogen Cair
Baca Juga: Luka Bakar di Mulut sampai Dada, 5 Fakta Bocah Terbakar Usai Jajan Ice Smoke di Ponorogo
Nitrogen cair merupakan jenis nitrogen tidak berwarna dan juga tidak berbau yang ditemukan dalam keadaan yang cair pada suhu terendah. Nitrogen cair diperolah melalui proses industri yang disebut dengan distilasi fraksional.
Salah satu fitur yang paling khas dari cairan nitrogen yaitu cairan ini dapat membeku dengan cepat sehingga bisa digunakan untuk membuat olahan es krim.
Saat ini, nitrogen cair sudah banyak dimanfaatkan dalam bisnis kuliner. Beberapa restoran banyak yang menyajikan menu makanan dengan menggunakan nitrogen cair dengan asap putih dengan bentuk seperti awan sebagai penambah sensasi ketika dikonsumsi.
Karena kandungan nitrogen cair yang sangat dingin, dapat dengan mudah membekukan sebuah makanan secara instan. Hal inilah yang membuat nitrogen cair banyak digunakan untuk membuat es krim dengan tekstur lebih lembut daripada es krim yang dibuat menggunakan mesin. Selain itu, nitrogen cair biasanya digunakan untuk makanan beku kemasan untuk mempertahankan kesegaran makanannya.
Apakah Nitrogen Cair Berbahaya?
Berdasarkan catatan, di tahun 2012, Profesor Peter Barham dari Fakultas Fisika Universitas Bristol menceritakan tentang anak didiknya yang harus menjalani operasi perut sebagai akibat dari efek negatif nitrogen cair dari makanan yang sebelumnya ia konsumsi.
Berdasarkan pengamatannya, nitrogen merupakan gas yang tidak berbahaya yang bifa didinginkan hingga suhu rendah lalu dapat berubah menjadi bentuk cair. Nitrogen cair bersifat sangatlah dingin, oleh karenanya tindakan keamanan yang tepat sangat diperlukam saat menanganinya.
Sebab nitrogen cair tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami luka bakar, radang dingin dan kriogenik, seperti halnya efek uap atau minyak panas. Sehingga Peter Barham menyarankan agar seseorang jangan mengonsumsi nitrogen cair saat hidangan yang dipesan baru saja disajikan. Cobalah tunggu hingga semua cairannya menguap sebelum mengonsumsi.
Bahaya Akibat Nitrogen Cair
Meskipun nitrogen cair tidak mengandung racun, namun jika tidak memperhatikan cara pengolahan dan konsumsinya kemungkinan seseorang dapat mengalami cedera serius akibat makanan atau minumanyang disajikan dengan nitrogen cair.
Seseorang dapat mengalami kerusakan parah pada lapisan kulit dan organ internal jika salah dalam penanganan atau tidak sengaja langsung tertelan. Karena jika kita menghirup uap nitrogen cair dari makanan atau minuman yang baru disajikan dapat menjadikan kesulitan bernapas, terutama pada orang yang memiliki penyakit asma.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Departemen Kimia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Fredy Kurniawan. Dia mengatakan jika nitrogen cair juga dapat mengusir oksigen dalam tubuh. Terlebih apabila pembuatannya tidak dengan cara yang benar.
Itu tadi ulasan mengenai apakah nitrogen cair berbahaya? Atas kejadian yang menimpa bocah di Ponorogo tersebut, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang mengandung nitrogen cair.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari