7 Fakta Azzam Murid Baru Satu-satunya di SDN Sriwedari 197 Solo, Dampak Sistem Zonasi?

Kamis, 14 Juli 2022 | 16:59 WIB
7 Fakta Azzam Murid Baru Satu-satunya di SDN Sriwedari 197 Solo, Dampak Sistem Zonasi?
Azzam Ma'ruf Bi Qolbi (6), saat mengikuti proses belajar mengajar. [Suara.com/Ari Welianto) 
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Azzam Ma’ruf Bi Qolbi, siswa berumur enam tahun ini merupakan satu-satunya murid baru di kelas satu SDN Sriwedari 197 Solo, Kecamatan Laweyan, Solo, tahun ajaran 2022/2023.

Meskipun harus duduk sendiri tanpa rekan sebayanya di kelas tersebut, Azzam tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Azzam nampak serius dan memperhatikan sang guru.

Seperti apakah fakta-fakta Azzam murid baru satu-satunya di SDN Sriwedari 197 Solo tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Senang dan bersemangat bisa sekolah

Baca Juga: Sejarah Stasiun Jebres, Ternyata Diambil Dari Nama Orang Belanda, Dipakai Khusus Royal Family hingga Bangsawan

Murid baru satu-satunya tersebut mengaku sangat senang bisa bersekolah, Azzam yang biasa dipanggil dengan sebutan Mas Azzam tersebut merasa tidak takut meski harus belajar sendirian, berbeda dengan suasana di kelas lainnya.

2. Tidak minder meski sendiri

Ketika di ruangan kelas, Azzam mengaku tetap semangat dan tidak minder meski harus sendirian belajar di ruangan kelas bersama wali kelasnya, Diyan Alfiana (26). 

Azzam tampak serius dan perhatikan apa yang disampaikan oleh wali kelasnya.

3. Bercita-cita jadi pilot

Baca Juga: Dekatkan Diri ke Siswa Sekolah di Soloraya, Persis Solo Jalankan Program Goes to School

Saat ditanya mengenai cita-citanya, Azzam memiliki cita-cita sebagai seorang pilot ketika besar nanti.

Azzam sudah tiga hari bersekolah, ia sudah belajar menghafal lagu “Pergi Sekolah”, serta menyusun puzzle SD Sriwedari.

4. Wali Kelas sudah biasa mengajar siswa sedikit

Diakui oleh Diyan Alfiana mengatakan bahwa sebenarnya siswa kelas 1 tersebut ada dua, yaitu Azzam hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan satu siswa lagi merupakan siswa lama yang tidak naik kelas.

"Ada dua siswa sebenarnya, satu siswa baru dan satu siswa lagi siswa lama yang tinggal kelas. Tapi siswa lama tidak berangkat," terang Diyan.

Perempuan 26 tahun tersebut mengaku senang meskipun hanya mengajar satu siswa saja, Diyan berharap bisa lebih dekat dengan siswa dan lebih fokus untuk mengajar siswa-siswanya.

"Sebelumnya siswa saya itu sedikit. Yang kemarin itu mengajar lima siswa, sebelumnya mengajar tiga siswa. Jadi sudah terbiasa," jelasnya.

5. Azzam sosok yang komunikatif dan ceria

Berdasarkan keterangan Diyan, sejak pertama kali masuk sekolah, Azzam dikenal sebagai anak yang komunikatif dan ceria. Ketika masuk jam istirahat, Azzam bermain dengan kakak kelasnya.

6. Dampak sistem zonasi

Berdasarkan penuturan dari Kepala SDN Sriwedari 197, Bambang Suryo Riyadi menjelaskan ,mulanya ada tiga siswa yang mendaftar di sini. Namun, dua pendaftar itu menjadikan SDN Sriwedari sebagai opsi kedua.

"Ada dua siswa lain yang daftar sebenarnya. Mereka bukan ditolak, tapi mereka SDN Sriwedari hanya menjadi pilihan kedua, satu masuk di SD Tumenggungan, dan satunya SD Mangkubumen," papar dia.

Bambang menyebut bahwa sejak adanya sistem zonasi yang diterapkan oleh pemerintah, jumlah peserta didik terus mengalami penurunan di sekolahnya. Di tahun lalu, hanya ada lima siswa saja dan terus berkurang .

7. Pembangunan hotel dan kantor di sekitar sekolah jadi salah satu penyebab

Diungkapkan oleh Bambang, selain sistem zonasi, penyebab lain yang membuat sekolahnya sepi peminat karena di sekitar SDN sekarang berdiri perhotelan, perkantoran, dan juga GOR.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI