Sedih, 5 Fakta SD Negeri di Ponorogo Cuma Punya Satu Siswa, Apa Penyebabnya?

Kamis, 14 Juli 2022 | 16:59 WIB
Sedih, 5 Fakta SD Negeri di Ponorogo Cuma Punya Satu Siswa, Apa Penyebabnya?
Pihak sekolah mengaku telah berupaya keras agar sekolah mereka "dilirik" lagi oleh masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya. [suarajatim.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di hampir seluruh sekolah di Indonesia sudah memasuki tahap akhir. Namun, apa jadinya jika hanya ada satu siswa yang mendaftarkan diri di suatu sekolah?

Hal ini terjadi pada SD Negeri Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur. SD Negeri ini cuma menerima satu siswa di kelas 1 pada PPDB tahun ini. Alhasil, satu siswa itu harus mengikuti kegiatan belajar seorang diri, tanpa teman satupun.

Simak inilah 5 fakta SD Negeri Jalen yang hanya miliki 1 orang siswa di tahun ini.

1. Hanya ada satu siswa kelas 1

Baca Juga: Luka Bakar di Mulut sampai Dada, 5 Fakta Bocah Terbakar Usai Jajan Ice Smoke di Ponorogo

Khairul menjadi satu satunya siswa yang mendaftarkan diri untuk bersekolah di SDN Jalen Ponorogo pada PPDB tahun ini. Orang tua Khairul mengaku memilih menyekolahkan anaknya di SD tersebut karena sang kakak juga merupakan alumni di sana.

Bukan hanya itu, orang tua Khairul juga memperhitungkan jarak sekolah dan rumah yang cukup dekat. Jadi walaupun Khairul cuma satu-satunya siswa kelas 1, hal itu tidak menjadi halangan bagi orang tua untuk tetap menyekolahkan anaknya di SDN Jalen Ponorogo.

2. Kelas digabung

Pengakuan dari pihak SD Negeri Jalen Ponorogo, sekolah mereka kini hanya memiliki total 34 siswa dari jenjang kelas 1 SD dan 2 SD.

Untuk memberikan suasana belajar bersama, akhirnya proses belajar mengajar digabung antara kelas 1 dan kelas 2, sehingga Khairul pun memiliki teman-teman di kelasnya dan tidak belajar sendirian.

Baca Juga: Dua SD di Ponorogo Hanya Mendapatkan Satu Murid Baru

3. Pihak sekolah sudah berusaha untuk promosi

Melalui Kepala SD Negeri Jalen Ponorogo, Nugroho, ia mengungkap bahwa pihak sekolah sudah berusaha keras untuk melakukan sosialisasi dan promosi ke TK ataupun PAUD.

Sosialisasi dan promosi dilakukan di sekitar wilayah sekolah, agar orang tua para murid bisa menyekolahkan anaknya di SD Negeri Jalen Ponorogo.

4. Persaingan sekolah

Bukan tanpa alasan mengapa SD Negeri Jalen Ponorogo ini sepi peminat. Hal ini disebabkan oleh adanya persaingan sekolah di daerah tersebut.

Masyarakat setempat rupanya lebih memilih menyekolahkan anaknya di Madrasah Ibtidaiyah swasta, ketimbang SD Negeri Jalen Ponorogo. Adapun sekolah swasta itu sudah ada sejak 5 tahun yang lalu.

5. Peningkatan kegiatan keagamaan

Nugroho juga menyebut pihaknya telah mengkaji ulang pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dengan meningkatkan kegiatan keagamaan.

Kegiatan keagamaan itu seperti pengajian iqra dan doa-doa. Namun, langkah itu masih belum membuat masyarakat berminat untuk mendaftarkan anak mereka ke SDN Jalen Ponorogo.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI