Sementara itu, keluarga Brigadir J tidak terima dengan keterangan polisi. Mereka mencurigai beberapa hal, termasuk soal luka sayatan dan alasan sempat tidak diperbolehkannya keluarga melihat jenazah.
Mereka juga mempertanyakan isi rekaman CCTV di sekitar rumah yang tak diungkap ke publik. Polisi menyebut bahwa CCTV rusak.
Guna mengungkap kronologi dan motif kejadian tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono didampingi Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, Asisten SDM, Kompolnas serta Komnas HAM