Suara.com - Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo menangis di pelukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. Setidaknya itu yang terlihat dalam video yang kini beredar di sosial media.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, tampak Fadil Imran memeluk dan mencium kening Ferdy Sambo. Sang Kadiv Propam yang sedang menghadapi kasus penembakan anak buah di rumahnya itu pun terlihat memerah. Ia juga menangis di pelukan Fadil Imran.
Peristiwa yang diduga terjadi di ruang kerja Ferdy Sambo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/7) kemarin.
Irjen Pol Fadil Imran pun mengatakan bahwa ia memberikan dukungan kepada Irjen Pol Fedy Sambo yang sudah seperti saudara sendiri.
Baca Juga: Peluk dan Cium Kening Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Metro Fadil Imran Jelaskan Isi Pertemuan Mereka
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Ferdy Sambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1994 dan adik angkatan dari Fadil yang lulusan Akpol 1991.
Seperti diketahui Ferdy Sambo tengah menghadapi kasus yang terjadi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Menurut keterangan polisi, aksi baku tembak itu dipicu saat Brigadir J memasuki ruang pribadi istri Ferdy Sambo, yakni Putri Sambo hingga terjadi pelecehan dan pengancaman menggunakan senjata api.
Karena panik, istri Sambo berteriak hingga mengundang Bharada E mendatangi sumber suara tersebut. Saat hendak mendekat, Brigadir J melepaskan tembakan ke arah Bharada E hingga terjadi aksi saling tembak.
Baca Juga: Momen Kapolda Metro Peluk Dan Cium Kadiv Propam: Pada Adik Saya Sambo Agar Tegar Hadapi Cobaan Ini
Brigadir J tewas di tempat kejadian usai mendapatkan beberapa kali tembakan dari Bharada E.
Sementara itu, keluarga Brigadir J tidak terima dengan keterangan polisi. Mereka mencurigai beberapa hal, termasuk soal luka sayatan dan alasan sempat tidak diperbolehkannya keluarga melihat jenazah.
Mereka juga mempertanyakan isi rekaman CCTV di sekitar rumah yang tak diungkap ke publik. Polisi menyebut bahwa CCTV rusak.
Guna mengungkap kronologi dan motif kejadian tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono didampingi Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, Asisten SDM, Kompolnas serta Komnas HAM