7 Fakta Seputar Gereja Unifikasi yang Disebut-sebut Jadi Motif Pembunuhan Shinzo Abe

Kamis, 14 Juli 2022 | 13:28 WIB
7 Fakta Seputar Gereja Unifikasi yang Disebut-sebut Jadi Motif Pembunuhan Shinzo Abe
Seorang warga menaruh bunga dan berdoa untuk mantan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo di TKP penembakan di luar Stasiun Yamato Saidaiji di Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). [Philip FONG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gereja Unifikasi menjadi perbincangan lantaran diduga ada kaitannya dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Sosok pembunuh Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami mengaku menembak mantan Perdana Menteri Jepang ini karena ibunya terlibat dalam gereja tersebut.

Yamagami menyebut bahwa ibunya menjadi bangkrut karena ibunya mendonasikan sebagian besar hartanya kepada Gereja Unifikasi. Berikut ini fakta seputar Gereja Unifikasi yang disebut-sebut sebagai motif pembunuhan 

1. Disebut jadi motif pembunuhan Shinzo Abe

Gereja Unifikasi merupakan sebuah gerakan yang cukup kontroversial baik di Korea Selatan maupun di Jepang. Pembunuh Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami percaya bahwa Shinzo Abe terlibat dalam sekte tersebut. 

Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Shinzo Abe, Jusuf Kalla Sambangi Kedubes Jepang

Yamagami mengaku bahwa keluarganya bergabung dengan sekte tersebut dan hidupnya menjadi lebih sulit setelah mendonasikan uangnya ke Gereja Unifikasi. Awalnya, Yamagami ingin menjadikan pejabat tinggi organisasi sebagai targetnya namun sulit. Ia lalu menjadikan Abe sebagai target karena ia percaya bahwa mantan PM Jepang ini terlibat dalam Gereja Unifikasi.

2. Ibu Yamagami anggota Gereja Unifikasi

Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, atau nama lain dari Gereja Unifikasi cabang Jepang, Tomihiro Tanaka.

Tanaka juga mengakui jika ibu dari pelaku penembakan Abe, memang anggota aktif kelompok tersebut. Walapun demikian, pelaku penembakan Yamagami bukanlah anggota dari organisasi keagamaan itu. 

3. Berdiri tahun 1954

Baca Juga: Shinzo Abe Dimakamkan, JK Sampaikan Duka Cita di Kedubes Jepang

Gereja Unifikasi berdiri tahun 1954. Gereja ini didirikan oleh Sun Myung Moon yang mengaku sebagai mesias. Moon dibesarkan di Korea Utara dan lahir pada 1920 di Gereja Protestan Presbyterian.

Sepak terjang dari Gereja Unifikasi ini cukup kontroversial baik di Korea Selatan maupun di Jepang. Dahulu sebagian kalangan menganggap jika gerakan keagamaan itu sebagai kultus yang berbahaya.

4. Pendiri pernah dihukum 5 tahun

Pada usia 15 tahun, Moon mengaku mendapat ilham dari Yesus untuk membawa pesan ke dunia. Pada 1947, Moon ditangkap Pemerintah Korea Utara karena dituduh sebagai mata-mata Korea Selatan.

Ia dihukum selama 5 tahun dan dikirim ke kamp kerja paksa di Hungnam. Kemudian pada 1950, ia dibebaskan oleh PBB.

5. Pengikutnya disebut "Moonies"

Gereja Unifikasi yang didirikan oleh Sung Myung Moon pada 1954 ini melabeli pengikutnya sebagai "Mooenis". Julukan ini berasal dari nama pendirinya. Pengikut awal Gereja Unifikasi ini adalah orang-orang yang melakukan perekrutan secara efektif.

Keanggotaan organisasi ini melonjak dari yang awalnya terdiri dari 100 misionaris menjadi sekitar 10.000 dalam beberapa tahun. 

6. Menggelar pernikahan massal

Gereja ini menggelar pernikahan massal. Bahkan banyak dari berbagai penjuru dunia yang datang untuk melaksanakannya. 

Pernikahan massal tersebut berlangsung dengan mempertemukan kedua orang dan langsung menikahkannya. Moon percaya bahwa dunia ini dibuat dengan sifat Tuhan yang direfleksikan dalam kehidupan yakni Sung Sang dan Hyung Sang yang artinya sebab maskulin dan akibat feminin.

7. Abe bukan anggota ataupun penasihat

Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, atau nama lain dari Gereja Unifikasi cabang Jepang, Tomihiro Tanaka, menyampaikan jika Abe bukanlah anggota organisasi tersebut. Ia juga mengatakan jika Abe bukanlah penasihat di gereja tersebut. 

Meskipun pengurus menyebut Abe bukanlah anggota, namun diketahui ia pernah muncul di sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang telah berafiliasi dengan gereja pada September 2021 lalu. Abe sempat berpidato dan memuji kerja afiliasi tersebut terhadap perdamaian di Semenanjung Korea. 

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI