Suara.com - Berbeda wilayah, biasanya akan berbeda pula budaya atau tradisi yang dianut, termasuk dalam hal memperingati Tahun Baru Islam. Kira-kira, apa saja tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia?
Mari simak bersama-sama ulasan beberapa tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia berikut ini.
1. Solo – Kirab Kebo dan Pusaka
Salah satu tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia berasal dari Solo. Sebagai salah satu kerajaan Islam, Kasunanan Surakarta hingga saat ini memang masih menyelenggarakan tradisi dalam rangka menyambut tahun baru di bulan Muharram, di antaranya adalah Kirab Kebo Bule Kyai Slamet dan Pusaka.
Baca Juga: 30 Juli 2022 Libur Apa? Ini Daftar Tanggal Merah 2022 Terbaru Usai Direvisi
Bukan hanya sekadar tradisi, acara ini juga mampu menarik antusias masyarakat lokal dan wisatawan yang tengah berkunjung. Di dalam tradisi Kirab, benda pusaka peninggalan Dinasti Mataram, seperti tombak, keris, dan lain sebagainya, diarak sembari dikawal oleh Kebo Bule.
Sedangkan untuk Kebo Bulenya merupakan hewan kesayangan susuhunan (sunan). Tidak hanya itu, kerbau juga dianggap sebagai lambang rakyat kecil, khususnya petani. Sehingga, hal ini diharapkan akan mampu memberikan kemakmuran untuk rakyat di tahun baru.
2. Yogyakarta – Mubeng Beteng
Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia lainnya berasal dari Yogyakarta, yang diberi nama Mubeng Beteng atau Lampah Mubeng. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para abdi dalem Punokawan, Keprajan, dan prajurit keraton yang mengeliling benteng keraton di malam hari dengan mengenakan pakaian adat Jawa peranakan, namun tanpa membawa keris dan tidak beralas kaki.
Pada saat menjalani ritual, para peserta dilarang untuk berbicara satu sama lain, dan hanya diperbolehkan untuk memanjatkan doa permohonan keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022 yang Menyentuh Hati
3. Jawa Barat – Tradisi Bubur Suro
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, masyarakat Jawa Barat juga memiliki sebuah tradisi yang diberi nama tradisi Bubur Suro. Tradisi Bubur Suro ini dilakukan guna memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW ketika perang.
Pada tanggal 10 Muharram, masyarakat setempat akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah, atau yang dikenal dengan sebutan bubur Suro ini. Kemudian, bubur yang sudah jadi akan dibawa menuju ke masjid terdekat bersamaan dengan hidangan lezat lainnya.
4. Sukabumi – Ngadulag
Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia lainnya berasal dari Sukabumi yang diberi nama Ngadulag. Bukan hanya dalam menyambut tahun baru Hijriah saja, namun ternyata tradisi ini juga sekaligus dimanfaatkan untuk melestarikan seni rampak bedug.
Maka dari itu, tradisi Ngadulag ini dapat pula diartikan sebagai lomba kesenian dalam menabuh bedug. Biasanya lomba akan diikuti oleh masyarakat dari berbagai kecamatan di Sukabumi. Selain sebagai kegiatan yang positif, lomba bedug juga dipilih karena merupakan salah satu kesenian yang bisa mencerminkan Islam.
Selain tradisi yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih ada banyak tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia yang tidak kalah menarik. Ada ngumbah keris, ledug suro, pawai obor, dan masih banyak lagi lainnya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama