Profil Sukmawati Soekarnoputri, Video Lawasnya soal Soekarno dan Nabi Muhammad Viral Lagi di TikTok

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 14 Juli 2022 | 08:14 WIB
Profil Sukmawati Soekarnoputri, Video Lawasnya soal Soekarno dan Nabi Muhammad Viral Lagi di TikTok
Sukmawati Soekarnoputri (Internet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video lawas Sukmawati Soekarnoputri berpidato mengenai Soekarno dan Nabi Muhammad kembali viral setelah salah seorang netizen TikTok mengunggahnya lagi.

Dalam sebuah diskusi, Sukmawati berbicara tentang perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI dari jajahan Belanda yang kemudian melontarkan pertanyaan: "Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan?".

Video itu direkam pada tahun 2019 lalu dan sempat jadi perbincangan heboh. Tak lama kemudian Sukmawati memberikan klarifikasi terkait pernyataannya bahwa ia tidak membandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad. 

Imbas video yang viral di TikTok tersebut, Sukmawati Soekarnoputri yang merupakan putri Presiden Soekarno ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Lantas siapa sebenarnya Sukmawati Soekarnoputri? Yuk simak saja langsung profil Sukmawati Soekarnoputri berikut ini.

Baca Juga: Sukmawati Bandingkan Perjuangan Soekarno dengan Nabi Muhammad, Ibu Atta Halilintar Ucapkan Selamat Ulang Tahun Ke Aurel

Profil Sukmawati Soekarnoputri

Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri lahir pada 26 Oktober 1951 yang berarti kini berusia 70 tahun. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Sukmawati merupakan adik Megawati Soekarnoputri dan dan Rachmawati Soekarnoputri.

Latar Belakang Pendidikan 

Sukmawati Soekarnoputri menyelesaikan pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1964. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Tari di LPKJ, Jakarta dan lulus tahun 1974.

Karier Politik

Baca Juga: Sukmawati Soekarnoputri Bandingkan Perjuangan Soekarno dengan Nabi Muhammad, Pria Ini Balas dengan Pertanyaan Nyelekit

Beberapa tahun kemudian Sukmawati memutuskan untuk terjun ke panggung politik pada 1998. Ia membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI) di bawah nama baru PNI Soepeni.

Dalam pemilihan umum tahun 1999, partai tersebut hanya memperoleh 0,36 persen suara. Akibat performa yang kurang baik, pada tahun 2002 partai ini berganti nama menjadi Partai Marhaenisme dengan posisi ketua umum dijabat oleh Sukmawati. 

Sementara itu dalam pemilihan umum 2004, partai ini hanya mampu mengamankan satu kursi pemerintah setelah memperoleh 0,81 persen suara. Terakhir pada pemilihan umum 2009, partai ini kehilangan kursi di pemerintah usai memperoleh 0,3 persen suara.

Setelahnya pada 2011, Sukmawati memilih rehat dari dunia politik dengan meluncurkan buku berjudul "Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto". Buku tersebut berisi kisah hidup Sukmawati sejak dilahirkan di Istana Merdeka hingga kesaksian sejarahnya terkait kudeta yang dialami Soekarno pada tahun 1965-1967.

Menurut Sukmawati, ketika itu Pangkostrad Mayjen Soeharto serta anggota militer lainnya memakai Surat Perintah 11 Maret 1966 untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan mengantarkannya menjadi presiden. Dalam pengakuannya, Sukmawati tidak akan memaafkan Soeharto karena telah melakukan pelanggaran HAM pasca peristiwa 1965.

Kehidupan Pribadi

Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota Kadipaten Mangkunegaran yakni Pangeran Sujiwa Kusuma atau mendiang Kanjeng Gusti Pangeran Adhipati Aria (KGPAA) Mangkunegara IX. Namun keduanya bercerai setelah beberapa tahun berumah tangga. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak yakni GPH Paundrakarna Sukma Putra dan GRA Putri Agung Suniwati (Menur).

Kemudian Sukmawati menikah dengan Muhammad Hilmy bin Al Haddad. Dari pernikahan ini Sukmawati dikaruniai seorang anak bernama Muhammad Putra Perwira Utama. Namun setelah Muhammad Hilmy meninggal pada 2018 lalu, Sukmawati tidak banyak tampil di publik. 

Pada 26 Oktober 2021, Sukmawati menjalani ritual pindah agama dari Islam ke Hindu. Ia mengikuti agama neneknya, Ida Ayu Nyoman Rai di Bali.

Kontroversi

Sukmawati membacakan puisi buatannya berjudul "Ibu Indonesia" dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Namun puisi tersebut mengundang kontroversi dan dinilai mengandung unsur penistaan agama.

Pasalnya dalam puisi tersebut Sukmawati membandingkan cadar dengan konde serta suara azan dengan kidung atau nyanyian. Buntutnya, Sukmawati dilaporkan oleh sejumlah ormas dari berbagai kalangan atas dugaan penistaan agama.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI