"Penerbangan kita itu cukup lama, kalau ke Jakarta saja butuh waktu kurang lebih 9 jam, ke Solo sekitar 10 jam, ke Makasar sampai 12 jam. Jadi ini berpotensi pecah dan merembes yang bisa membahayakan penerbangan. Kami tetap mengacu kepada aturan keselamatan dan keamanan penerbangan," tegasnya.
Menurut Eda, kalau pun nanti di dalam pemeriksaan X-ray ternyata ada air zamzam yang lolos di dalam bagasi, maka nantinya di General Investigation Directorate (GID) akan tetap ditemukan.
"Kalau nanti dalam sampling antara 5 sampai 10 bagasi ternyata ditemukan air zamzam, maka satu truk itu akan dibawa lagi ke Airgate untuk dibersihkan kembali. Ini akan berakibat pada delay pesawat karena protap kami 12 jam sebelum terbang seluruh bagasi jamaah sudah diupload di dalam pesawat," ucapnya.
Alur pemeriksaan bagasi
Pihak Air Gate terlebih dahulu melakukan city check-in di tempat pemondokan jemaah. Oleh Air Gate, jemaah dibagikan boarding pass untuk pengambilan bagasi di debarkasi.
Lantas, bagasi tersebut dibawa oleh truk berukuran besar berdasarkan kloter masing-masing. Bagasi dibawa ke gudang Air Gate di wilayah Zaidy, Makkah.
Di gudang tersebut, bagasi dikumpulkan, kemudian diperiksa melalui mesin pemindai. Nah, di mesin pemindai inilah, air zamzam di dalam bagasi bisa dideteksi.
Jika ditemukan air zamzam, koper jemaah akan dibongkar. Meski dibongkar, petugas hanya mengambil air zamzam kemasan. Mereka akan menaruh benda di koper jemaah seperti semula.
Setelah sudah melalui pemeriksaan dengan aman, bagasi pun langsung dibawa ke General Investigation Directorate (GID).
Baca Juga: Hari Ini, City Check-in Jemaah Haji Indonesia Dimulai
Air Gate sendiri merupakan perusahaan kargo yang ditunjuk oleh maskapai Garuda Indonesia dalam hal pemeriksaan, pengiriman, dan pengangkutan koper-koper jemaah dari Arab Saudi ke Indonesia.