"Yang suka pada ngejarah barang dari truck atau mobil pick up yang kena musibah kok pada tenang dan enak aja ya dimakan, digunakan. Buat sekeluarga pula," komentar warganet.
"Itu beras bukan sih? Ckckk semangat banget bawa barang haram untuk kasih makan keluarga dirumah," kata warganet.
"Gak paham lagi. Kalau makan hasil jarahan, itu kan haram. Gimana nasib keluarga nya yang gak tau ya?" tutur warganet lain.
"Nggak bisa menolong minimal jangan mengambil yang bukan haknya... kasihan bapak supirnya," timpal yang lainnya.
Untuk video selengkapnya bisa disimak di sini.
Mengapa Banyak Warga Tega Menjarah Barang Muatan dari Truk yang Terlibat Kecelakaan?
![Truk yang terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Duri Pekanbaru.[Dok polisi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/03/71713-ilustrasi-kecelakaan-truk.jpg)
Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono pernah menjelaskan fenomena ini berdasarkan ilmu sosiologi.
Menurutnya hal ini adalah bentuk hukuman masyarakat kelas bawah, terutama mereka yang tinggal di sekitar jalan raya.
"Mereka ingin melakukan punishment, bahwa truk besar itu membawa segala sesuatu cuma lewat saja dan dia enggak mendapatkan manfaat apa-apa, hanya bisa melihat, dan truk besar-besar itu juga bisa merusak jalan. Jadi begitu dia tumpah sekaligus lah itu 'social punishment'," ujar Drajat.
Baca Juga: Video Bentrok Ormas Pecah di Sentra Grosir Cikarang, Warganet: Mau Heran tapi Bekasi
Selain itu, hal ini merupakan bentuk perilaku oportunis terutama dari kalangan masyarakat kelas bawah. Mereka menilai muatan yang tumpah ke jalan sebagai konsekuensi dari kecelakaan adalah kesempatan yang bisa diambil demi keuntungan pribadi.