Suara.com - Pengamat Ray Rangkuti mengkritik aksi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat bagi-bagi minyak goreng di Lampung sambil mengajak warga memilih anaknya.
Putri Zulkifli Hasan Futri Zulya Savitri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Lampung I.
Menurut Ray Rangkuti, ajakan Zulkifli Hasan kepada masyarakat penerima bantuan minyak goeng untuk memilih putrinya sendiri itu merupakan sesuatu yang kurang patut.
"Adanya ajakan agar masyarakat yang menerima bantuan minyak goreng untuk memilih kader PAN, yang merupakan putri dari Pak Zulhas sendiri, sesuatu yang kurang patut," ujar Ray di Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Apa Itu Minyakita? Program Migor yang Jadi Ajang Zulhas Kampanyekan Anaknya
Menurutnya, mengajak masyarakat memilih seorang caleg karena bantuan-bantuan materialnya bukan contoh pendidikan politik yang baik.
"Seharusnya visi, misi, dan komitmen politik antara pemilih dan yang dipilih," kata Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia itu.
Menurut Ray, partai politik (parpol) perlu mengalihkan simpati masyarakat dari hal yang bersifat materiel ke substansial. Dengan begitu, biaya parpol tidak membengkak dan dana kader dapat membantu pendanaan parpol.
“Akan dilakukan secara berulang, bahkan disebutkan akan dilanjutkan sekali dalam 2 bulan. Tentu saja, hal ini akan menyedot banyak anggaran," kata pria bernama asli Ahmad Fauzi itu
Pernyataannya itu kekait dengan video di media sosial yang menampilkan Zulkifli membagi-bagikan minyak goreng secara gratis pada acara PANsar Murah pada hari Minggu (10/7) sembari mengajak ibu-ibu untuk memilih anaknya.
Sebelumnya, PresidenJoko Widodo meminta para menterinya untuk fokus bekerja, termasuk Mendag harus dapat menurunkan harga minyak goreng.
"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan, ya, urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di posisi Rp14 ribu atau di bawah Rp14 ribu. Paling penting itu, tugas dari saya itu,” kata Presiden Jokowi di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7). (ANTARA)