Kapal Selam Nuklir China Terus Membuntuti Kapal Perang Australia karena Dituding Memasuki Wilayahnya

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2022 | 14:56 WIB
Kapal Selam Nuklir China Terus Membuntuti Kapal Perang Australia karena Dituding Memasuki Wilayahnya
Ilustrasi kapal selam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada tanggal 28 Juni, kapal perang Australia kemudian tiba di Pelabuhan Sasebo, di Prefektur Nagasaki, setelah menyelesaikan latihan bersama Angkatan Laut Jepang.

Pekan lalu ABC mengajukan serangkaian pertanyaan tentang interaksi militer China dengan HMAS Parramatta kepada para pejabat Departemen Pertahanan, tapi mereka menolak untuk menjawabnya.

"HMAS Parramatta saat ini sedang melakukan penugasan regional, melakukan sejumlah kegiatan bersama Angkatan Laut mitra Australia dan berpartisipasi dalam berbagai latihan maritim," kata juru bicara Dephan.

"Penugasan regional merupakan bagian dari kontribusi Australia untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, dan tangguh," katanya.

"Untuk alasan keamanan operasional, Dephan tidak secara terbuka mengungkapkan rincian spesifik suatu operasi," tambah juru bicara itu.

Menteri Pertahanan Richard Marles, yang sedang mengunjungi Amerika Serikat, juga menolak berkomentar ketika ditanya oleh ABC tentang hal ini.

"Saya tidak akan merinci kejadian itu, selain mengatakan bahwa apa yang dilakukan militer kami, apa yang dilakukan Angkatan Laut kami di Laut China Selatan adalah kegiatan rutin," kata Menteri Pertahanan Marles dari Washington DC kepada ABC.

"Hal ini telah dilakukan selama beberapa dekade, difokuskan untuk menegakkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut: yaitu kebebasan navigasi, kebebasan penerbangan, tatanan berbasis aturan global, yang telah saya gambarkan sebagai sangat penting untuk kepentingan nasional kami," jelasnya.

Ditanya apakah pemerintah dapat memilih untuk secara terbuka mengungkapkan insiden itu seperti yang terjadi dengan pertemuan sebelumnya dengan militer China, Menhan Marles membiarkan kemungkinan itu terbuka.

Baca Juga: Eks Menhan Australia Bantah Bocorkan Negosiasi Pengadaan Kapal Selam Nuklir

"Itu mungkin terjadi lagi di masa depan, tapi yang kami fokuskan pertama dan terutama adalah melakukan kegiatan untuk kepentingan nasional kami," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI