Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2022 | 14:46 WIB
Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
Elon Musk (Instagram/@elonrmuskk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Twitter telah menggugat Elon Musk dengan tuntutan agar bertanggung jawab menyelesaikan akuisisi perusahaan media sosial itu senilai 44 miliar dolar AS.

Suara.com - Menurut berkas gugatan, Twitter meminta pengadilan Delaware, AS, pada hari Selasa (12/07) untuk memerintahkan orang terkaya di dunia supaya menyelesaikan merger pada harga $54,20 per saham Twitter, sebagaimana telah disepakati sebelumnya.

"Musk tampaknya percaya bahwa dia - tidak seperti setiap pihak lain yang tunduk pada hukum kontrak Delaware - bebas untuk berubah pikiran, menghancurkan perusahaan, mengganggu operasinya, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi begitu saja," demikian disebutkan dalam gugatan itu.

Gugatan itu diperkirakan bisa menjadi salah satu pertikaian hukum terbesar dalam sejarah Wall Street, melibatkan salah satu pengusaha terbesar dalam kasus yang akan menyoroti bahasa kontrak.

Pada hari Jumat (08/07) pekan lalu, Musk mengatakan bahwa dia mengakhiri kesepakatan karena Twitter melanggar perjanjian soal informasi akun palsu atau spam di platform tersebut, yang menjadi dasar kinerja bisnisnya.

Baca Juga: Diejek Elon Musk Terlalu Tua untuk Maju Capres, Donald Trump: Tanpa Subsidi Kamu Bukanlah Siapa-siapa

Musk belum menanggapi permintaan wawancara.

Gugatan Twitter itu menuduh Musk memiliki "daftar panjang" pelanggaran perjanjian merger yang "telah mengacaukan Twitter dan bisnisnya."

Saham di platform media sosial itu jatuh ke $34,06 pada hari Selasa dari $50 ketika kesepakatan itu diterima oleh dewan Twitter pada akhir April.

Musk mengatakan dia menghentikan merger karena kurangnya informasi tentang akun spam dan representasi yang tidak akurat yang dia katakan sebagai "peristiwa merugikannya secara material".

Dia juga mengatakan kepergian para eksekutifnya juga menjadi tambahan dari tumpukan kegagalan menjalankan bisnis sehari-hari, seperti yang wajib dilakukan Twitter.

Baca Juga: Elon Musk dan Donald Trump Saling Ejek di Twitter, Gara-gara Apa?

Raksasa media sosial itu menyebut alasan yang dikutip oleh Musk adalah "dalih" yang kurang pantas, dan mengatakan keputusannya untuk pergi lebih berkaitan dengan penurunan pasar saham, terutama untuk saham teknologi.

Pimpinan Twitter, Bret Taylor, mengatakan gugatan yang diajukan adalah untuk meminta Musk "bertanggung jawab atas kewajiban kontraknya."

Saham Tesla, sumber utama kekayaan Musk, telah kehilangan 30 persen nilainya sejak kesepakatan itu diumumkan dan ditutup pada Selasa (12/07) dengan harga $699,21.

Pakar hukum mengatakan bahwa dari informasi yang publik, Twitter tampaknya berada di atas angin karena cara Musk menegosiasikan kesepakatan serta menolak melakukan uji pra-merger seperti yang biasa dilakukan.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI