Suara.com - Siswa sekolah memang sering kali dicukur ketika rambutnya sudah gondrong.
Berbeda dengan mahasiswa yang biasanya diizinkan memanjangkan rambut.
Sayangnya tak semua kampus membolehkan rambut gondrong pada mahasiswa. Seperti pada video yang viral di media sosial ini.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @makassar_info, terlihat seorang mahasiswa berambut gondrong yang tengah dicukur paksa oleh dosennya.
Baca Juga: Viral Aksi Konyol Panitia Kurban Tiup Paru-paru Sapi Sampai Mengembang, Bak Terompet Sangkakala
"Saya selaku dosen Ilkom saya setuju bahwa contoh mahasiswa yang sadar adalah yang memotong rambutnya," ujar seorang dosen.
"Semua mahasiswa yang gondrong, ini salah satu syarat memasuki ujian," imbuhnya.
Di belakang dosen yang tengah berbicara tersebut, seorang mahasiwa yang berambut gondrong tengah dihabisi rambutnya. Hanya tersisa rambut sepanjang telinganya.
"Ini buat kenang-kenangan," ujar seorang dosen memberikan potongan rambut mahasiswanya.
Sementara itu, mahasiswa yang dipotong rambutnya hanya menatapi potongan rambut tersebut.
Baca Juga: Sebut Biaya Riset Itu Murah, Kepala BRIN: Mau Bikin Tank Tinggal Beli Besi
"Gimana, kalian setuju?" tulis akun Instagram @makassar_info.
Video tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet, ada yang pro ada pula yang kontra.
"Mungkin takutnya nanti selip contekan dirambutnya," komentar warganet.
"Kalau sudah aturan dan disepakati ya tak apa," imbuh warganet lain.
"Kalau saya jadi dosennya, selama mahasiswa itu mau ngerapihin rambutnya, dikuncir enggak awut-awutanan engak papa sih kalau gondring," tambah lainnya.
"Contoh mahasiswa sadar? Selama dia panjangin rambut emang dia pingsan?" tulis warganet di kolom komentar.
"Setuju aja sih. Biasanya kan sebelum mendaftar masuk kampus kita ada tuh perjanjian menaati peraturan kampus. Kalau di kampus itu melarang berambut gondrong yah itu kewajiban dong untuk ditaati," timpal lainnya.
"Tidak setuju, rambut tidak mempengaruhi isi otak seseorang apalagi kecerdasan masing-masing," balas warganet lain.
Saat berita ini dibuat, video tersebut telah ditonton ribuan dan bisa disaksikan di sini.