Tolak Rencana Pemprov DKI Pisah Tempat Duduk Pria dan Wanita di Angkot, Sopir: Kami Anak Tiri, Susah kalau Banyak Aturan

Rabu, 13 Juli 2022 | 14:00 WIB
Tolak Rencana Pemprov DKI Pisah Tempat Duduk Pria dan Wanita di Angkot, Sopir: Kami Anak Tiri, Susah kalau Banyak Aturan
Sejumlah sopir angkot menolak rencana Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan memisahkan tempat duduk pria dan Wanita di dalam angkot. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah sopir angkot menolak rencana Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan memisahkan tempat duduk pria dan Wanita di dalam angkot dengan tujuan mencegah pelecehan seksual. Mereka khawatir kebijakan itu mempengaruhi pendapatannya.

"Kalau saya ke pendapatan yang khawatir berkurang. Ini harus cewek, ini harus cowok," kata Dasmar, sopir angkot saat ditemui Suara.com di kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya kebijakan itu kurang tepat, mengingat ruang di angkot yang terbatas, sehingga sulit untuk menerapkannya.

"Di kreta saja yang dipisah, kan gerbongnya. Ini angkot ruangnya sempit," kata dia.

Baca Juga: Angkot Bogor Terbakar di Tengah Jalan Raya Pajajaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Dasmar mengatakan, pemerintah tidak bisa membuat banyak aturan untuk angkot, karena mereka bergantung dari jumlah penumpang tiap harinya. Bukan seperti Bus Transjakarta atau KRL yang disubsidi pemerintah.

"Kalau seperti kami yang kejar setoran, susah kalau banyak aturan. Kalau Bus Transjakarta atau kereta silakan, dia kan disubsidi pemerintah. Kalau ini (angkot) enggak subsidi, anak tiri ini," ujarnya.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana memisahkan tempat duduk antara penumpang perempuan dan pria di angkot untuk mencegah pelecehan seksual. (Suara.com/Yaumal)
Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana memisahkan tempat duduk antara penumpang perempuan dan pria di angkot untuk mencegah pelecehan seksual. (Suara.com/Yaumal)

Di samping itu, diungkapnya, hingga saat ini belum informasi langsung dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait aturan pemisahan tempat duduk.

"Belum ada. Kalau kabarnya mah dari grup WA kita sopir angkot. Dari sopir semuanya sih enggak setuju," ujarnya.

Sementara itu, Sukalim yang juga sopir angkot, menolak rencana itu dengan alasan yang sama seperti yang diungkap Dasmar. Menurutnya di bus atau kreta juga, kasus pelecehan seksual masih terjadi. Padahal kata dia, gerbong laki-laki dan perempuan sudah dipisah.

Baca Juga: Batal Pisahkan Penumpang Pria dan Wanita di Angkot, Dishub DKI Pilih Kebijakan Ini

Dia lantas mengatakan seharusnya penumpang yang lebih sadar untuk tidak berbuat sesuatu yang merugikan orang lain.

"Harusnya dikembalikan ke penumpang, untuk menjaga mata dan tangannya," ujar Sukalim.

Pisah Tempat Duduk Pria dan Wanita

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan kebijakan ini rencananya akan diterapkan pekan ini setelah menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) operasional Angkot dengan sejumlah pihak terkait.

"Jadi kami dalam minggu ini akan mengeluarkan petunjuk teknis terkait dengan pelaksanaan standar pelayanan minimum untuk layanan angkutan kota sehingga untuk angkot di Jakarta tentu layanannya adalah tempat duduknya ada dua baris, yang di sisi kiri dan sisi kanan," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/7/2022) lalu.

Syafrin menjelaskan, nantinya ketika kebijakan ini diterapkan, penumpang wanita diminta duduk di sisi kiri angkot atau kursi berkapasitas empat orang. Sementara untuk pria di sebelah enam, yakni kursi untuk enam orang.

"Nantinya dalam Juklak akan mengarahkan seluruh operator mikrotrans maupun angkot untuk penumpang yang wanita diprioritaskan duduk di sisi sebelah kiri sementara yg pria akan diarahkan untuk duduk di sisi sebelah kanan," jelasnya.

Dengan kebijakan ini, diharapkan potensi terjadinya pelecehan seksual bisa diminimalisir. Pasalnya, penumpang pria dan wanita tidak lagi duduk bersebelahan serta lebih mudah dipantau oleh pramudi angkot.

"Sehingga akan ada pemisahan secara fisik, tidak lagi bercampur dan dengan pola ini tentu kita berharap bahwa pramudi akan dengan mudah mengawasi karena spion di tengah akan memantau jika terjadi pergerakan antar depan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI