CFR LPS 2022, Siap Lahirkan Periset Terbaik di Indonesia

Rabu, 13 Juli 2022 | 13:48 WIB
CFR LPS 2022, Siap Lahirkan Periset Terbaik di Indonesia
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyelenggarakan Kompetisi riset Call For Research (CFR) 2022. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyelenggarakan Kompetisi riset Call For Research (CFR) 2022 yang kini telah memasuki tahap pendaftaran. 

Hingga saat ini sudah terdapat 90 tim yang mendaftar menjadi peserta kompetisi tersebut. Terlihat, animo para peneliti dan periset muda sangat antusias untuk mengikuti ajang penulisan ilmiah yang diselenggarakan secara rutin sejak 2017 ini.

Selain itu, tujuan digelarnya kompetisi juga untuk memajukan budaya riset tanah air, dimana riset atau karya ilmiah tersebut itu adalah langkah awal dan sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa dalam bidang sains dan teknologi.

Ajang LPS CFR 2022 tahun ini mengangkat tema tema “Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Resilient di Tengah Tantangan dan Ketidakpastian” dengan 2 (dua) sub tema penelitian yang dapat dipilih, yaitu Subtema Umum dan Subtema Khusus. 

Baca Juga: Mufti Djusnir: Belum Perlu Merevisi UU Narkotika untuk Riset Ganja

Selain jumlah peserta yang meningkat, hadiah yang diberikan kepada para pemenang LPS CFR di tahun 2022 melonjak dari penyelenggaraan tahun sebelumnya. Total hadiah LPS CFR tahun ini adalah 205 juta rupiah.

Sesuai dengan tema yang diusung terdapat 2 Sub Tema penelitian dengan beberapa pilihan riset, yaitu Subtema Khusus, diperuntukkan kepada minimal mahasiswa Diploma/Strata 1 (S1). Kemudian, Subtema Umum yang diperuntukkan  bagi minimal mahasiswa Diploma/Strata (S1) dan maksimal lulusan Strata 2 (S2).

Salah satu periset dari generasi milenial, berusia 21 tahun, Bellinda Azahra, mengangkat topik yang relatif masih baru, yaitu Integrated Reporting. Integrated Reporting ini sendiri merupakan bentuk output akhir perusahaan berupa laporan yang menggabungkan informasi dari laporan keuangan dan laporan keberlanjutan (sustainability report).

“Saya mengambil isu tersebut karena sejalan dengan topik LPS CFR yaitu pengembangan sektor Jasa Keuangan Nasional yang berwawasan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) untuk Pembangunan Berkelanjutan. Melalui integrated reporting yang baik diharapkan sektor perbankan dapat lebih profesional lagi dalam mendukung pembangunan Nasional yang berkelanjutan,” ujar mahasiswa tingkat akhir Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut, Senin (4/7/2022).

Menurutnya, topik Integrated Reporting ini cukup menantang karena  isu ini masih terhitung baru di Indonesia dan belum banyak yang mengangkat topik penelitian terkait hal tersebut.

Baca Juga: Uji Praklinik Kandidat Vaksin Merah Putih BRIN Dimulai Akhir Juli 2022

“Saya harus mencari sumber data yang valid karena ini isu baru. Dan standard integrated reporting untuk sektor perbankan yang ada saat ini masih berada pada level global dan bersifat draft, jadi saya harus menginterpretasikan draft tersebut ke dalam landscape ekonomi dan keuangan atau sektor perbankan di Indonesia,” jelas Bellinda.

Bellinda Azahra. (Istimewa)
Bellinda Azahra. (Istimewa)

Tetapi menurut Bellinda, justru hal itulah yang membuatnya semakin bersemangat, karena dengan berbagai proses tersebut, pada akhirnya membuat ia dapat meningkatkan skill penulisannya, sekaligus dapat menambah ilmu dan juga networking-nya.

“Pertama, saya bisa meningkatkan skill penulisan saya, dan kedua saya bisa menambah ilmu dan network dimana ketika saya menulis riset ini tentunya saya bisa mengenal dengan banyak orang yang punya pengalaman di bidang riset,” jelasnya.

Ia menuturkan dunia riset di Indonesia memang belum bisa disebut sebagai sektor yang ideal seperti beberapa sektor lain dan dapat dikatakan belum semaju di negara lain. Namun ia menegaskan harus ada optimisme dari para peneliti dan periset, khususnya dari kalangan milenial untuk terus bersemangat menghasilkan riset yang praktikal serta bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.    

“Ajang LPS CFR 2022 ini adalah salah satu wadahnya, sebab LPS sendiri adalah salah satu lembaga pemerintah yang cukup besar di bidang ekonomi dan keuangan. Pendaftarannya juga mudah karena semua sudah terintegrasi, jadi saya tinggal menyiapkan dan mengunduh saja. Apalagi, LPS CFR tahun ini lebih terbuka, dimana tidak hanya dapat diikuti secara khusus oleh akademisi atau profesi peneliti tetapi juga oleh masyarakat umum,” jelasnya.

Sementara itu, batas pengumpulan Research paper hingga 5 Agustus 2022, peserta pemenang akan mempresentasikan risetnya pada LPS Research Fair 2022. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan syarat lengkapnya, dapat diakses di www.lps.go.id.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI