Suara.com - Anak dari Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Purwanto bakal menggelar resepsi pernikahan pada Sabtu (13/6) mendatang di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rencananya, ribuan orang diundang dalam acara ini.
Camat Jagakarsa, Santoso bahkan sampai mengeluarkan imbauan kepada warga agar tak melintasi jalan sekitar Setu Babakan saat acara hajatan digelar. Imbauan ini tertuang dalam surat nomor 856/AT.06 yang diteken oleh Santoso pada 12 Juli 2022.
Surat tersebut ditujukan pada para LMK dan Ketua RW 01 sampai 09, serta Ketua RT di Kelurahan Srengseng Sawah.
"Benar saya keluarkan surat edaran atau imbauan lah ya terkait dengan ada rencana kegiatan dari warga kami yang beliau sudah sampaikan bahwa yang akan diundang jumlahnya banyak, ribuan," ujar Santoso saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga: Fadli Zon Temui Wagub DKI Malam-malam di Balai Kota, Bahas Apa?
Dalam suratnya, ia meminta warga yang tidak datang ke acara itu dari pukul 08.00-24.00 WIB agar menghindari jalan sekitar Setu Babakan. Dikhawatirkan jika tetap melewatinya akan terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan.
"Mengingat kondisi tersebut, saya imbau warga kami, RT/RW, Lurah, yang melintasi jalan tersebut apabila terganggu menggunakan jalur lain. Esensi surat yang saya keluarkan seperti itu," jelasnya.
Terkait akan dilakukan penutupan jalan, Santoso mengaku masih belum mengetahuinya. Sebab, hal itu merupakan kewenangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian.
"Tapi apabila terjadi kemacetan atau crowded di situ yang jelas saya sebagai orang pemerintah akan ikut intervensi di dalam penyelesaian kalau ada kemacetan," ucapnya.
Sejauh ini, warga juga disebutnya belum ada yang melayangkan keberatan atas instruksi ini. Namun, ia memaklumi jika nantinya ada masyarakat yang merasa disulitkan dengan adanya acara ini.
Baca Juga: HUT Jakarta ke-495, Berikut Daftar 11 Museum yang Gratis Biaya Masuk Hari Ini
"Sampai dengan saat ini saya belum ada konfirmasi keberatan warga, tapi kalau warga ada yang keberatan menurut saya sah-sah aja, tinggal segala sesuatunya kan memang ada yang bisa setuju ada yang gak setuju, gak bisa paksa semua setuju."