Suara.com - Mayoritas pondok pesantren di Indonesia masih memilik aturan yang melarang santrinya membawa handphone. Jika ketahuan membawa maka handphone tersebut akan disita dan dimusnahkan.
Kali ini tersebar di media sosial, momen ketika para santriwati sedang menghancurkan handphone sitaan. Momen tersebut terekam oleh kamera seseorang yang ikut menyaksikan peristiwa dan kemudian dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos_official pada Rabu (13/07/22).
Dalam video yang diunggah, tampak sebuah handphone hasil sitaan yang diletakkan di atas sebuah batu panjang yang tampak seperti kursi. Handphone tersebut hendak dihancurkan oleh para santri menggunakan palu.
Awalnya handphone tersebut dipukul menggunakan palu oleh seorang santriwati yang duduk di atas batu panjang tersebut.
Baca Juga: Salut! Para Pemuda Sigap Tolong Pedagang Keliling yang Gerobaknya Ambruk
Setelah sempat beberapa kali memukul handphone, santriwati tersebut mundur ke barisan satriwati lain yang ikut menyaksikan momen tersebut.
Santriwati tersebut kemudian digantikan oleh santriwati lain.
Pada video ini, terlihat beberapa santriwati yang saling bergantian menghancurkan handphone sitaan.
Saat santriwati tersebut menghancurkan handphone sitaan dengan palu, beberapa santriwati yang menonton tampak ketakutan terkena pecahan handphone.
Tampak para santriwati ini memukulkan palu dengan begitu semangat. Hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya.
Baca Juga: Nekat Bobol Toko Handhpone, Pemuda Asal Semanu Babak Belur Dihajar Massa
Video unggahan ini pun kemudian menuai perhatian dari warganet. Warganet mengungkapkan bahwa daripada menghancurkan, lebih baik handphone sitaan dikembalikan kepada orang tua. Namun ada pula warganet yang mengungkapkan bahwa kejadian tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di pondok pesantren.
"Mau gimana pun juga tetap nyesek lihatnya. Kenapa nggak disita terus dibalikin ke orang tuanya aja," ungkap warganet.
"Nggak harus dihancurkan. Parah banget ponpesnya," terang warganet.
"Zaman udah berubah. Nggak mungkin pakai cara kuno-kuno terus. Aturan pesantren ada pembelajaran baru tentang penggunaan gadget untuk lebih baik," ujar warganet.
"Kebiasaan nggak taat aturan. Terimalah akibatnya," kata warganet.
"Ikuti aturan, kalau nggak mau ikuti ya keluar," tambah warganet.