Suara.com - Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo tidak berada di lokasi saat baku tembak terjadi antara Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Lima tembakan yang dilepaskan Bharada E menembus tubuh Yosua dan mengakibatkan tujuh luka tembak.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto memaparkan alasan Bharada E berada di rumah yang disebut rumah singgah karena sedang jalani isolasi mandiri (isoman) selepas pergi dari luar kota.
"Jadi memang saudara RE (Bharada E) itu ajudan dari Kadiv Propam, namun pada saat itu, yang bersangkutan mendapat tugas untuk membantu mengamankan atau mengawal putra beliau ke luar kota sehingga prosedur karena dia baru pulang dari luar kota," kata Budhi di kantornya, Selasa (12/7/2022).
Keluarga Ferdy Sambo, kata Budhi, mempunyai aturan bagi siapa saja yang baru melakukan perjalanan luar kota harus melakukan tes PCR. Selama menunggu hasil, orang-orang itu harus berada di rumah singgah.
"Maka sama dengan keluarga yang lain, yang bersangkutan juga melakukan isolasi terlebih dahulu sambil menunggu hasil tes PCR yang dia lakukan bersama keluarga yang lain," papar Budhi.
Todong Pistol Istri Jenderal
Dalam insiden yang berlangsung pada Jumat (8/7/2022), Yosua sempat melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo. Bahkan, dia juga sempat menodongkan senjata seraya mengancam istri atasannya tersebut.
"Setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," kata Budhi.
Singkatnya, istri Ferdy Sambo terbangun dan kaget lantaran Yosua ada di kamarnya. Pada saat hendak menegur, Yosua mengancam sambil berkata: diam kamu!
Baca Juga: Usut Kasus Penembakan Brigadir Yosua, Kapolri Bentuk Tim Khusus Dipimpin Wakapolri
"Saudara J membalas "diam kamu!" sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan ibu Kadiv," jelas Budhi.
Sontak, istri Ferdy Sambo berteriak dan meminta pertolongan. Yosua pun panik karena mendengar suara langkah orang berjalan yang kelak diketahui sebagai Bharada E.
"Kemudian ibu Kadiv teriak minta tolong dan di situlah saudara J panik apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," beber Budhi.
Bharada E yang berada di lantai dua langsung mengecek suara permintaan tolong tersebut. Baru separuh menuruni tangga, Bharada E melihat sosok Yosua keluar dari kamar.
Bharada E kemudian bertanya kepada Yosua terkait teriakan tersebut. Bukannya menjawab, Yosua malah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.
"Pada saat itu tembakan yang dikeluarkan atau dilakukan saudara J tidak mengenai saudara RE, hanya mengenai tembok," papar Budhi.
Berbekal senjata, Bharada E membalas serangan Yosua. Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.
"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan."