Suara.com - Sri Lanka mengalami krisis ekonomi yang parah pada tahun 2022. Kondisi itu sampai membuat Sri Lanka resmi dinyatakan bangkrut, setelah mengumumkan default atau gagal bayar utang ke luar negeri sebesar 51 miliar dolar Amerika.
Situasi itu menjadi yang terparah sejak kemerdekan Sri Lanka pada 1948 Kala itu, Gubernur Bank Sentral, Nandalal Weerasinghe sampai meminta warga Sri Lanka yang berada di luar negeri untuk mengirimkan uang sebagai tambahan devisa negara.
Sedangkan situasi kini tak kalah parah. Warga Sri Lanka telah demo besar-besaran sampai menguasai rumah Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. Hal itu akhirnya membuat pemimpin Presiden Rajapaksa mengundurkan diri.
Selain Sri Lanka, kondisi perekonomian di dunia juga cukup mengkhawatirkan akibat krisis pangan dan energi. Bahkan, sejumlah negara juga terancam bangkrut seperti Sri Lanka setelah mengalami lonjakan inflasi
Berikut ini daftar negara yang terancam bangkrut:
1. Afghanistan
Afganistan sempat mengalami krisis ekonomi sejak Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya tahun lalu, lalu Taliban mengambil alih.
Kini, separuh dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi krisis pangan. Sejumlah pekerja publik seperti PNS, dokter, perawat, guru juga tidak mendapat gaji berkali-kali.
2. Argentina
Baca Juga: Indonesia Bisa Bernasib Seperti Sri Lanka? Begini Penjelasannya
Masyarakat Argentina bertahan hidup dari dapur umum lewat program kesejahteraan dan bantuan sosial. Perekonomian Argetina menjadi krisis setelah bank sentral tidak lagi memiliki cadangan devisa karena lemahnya mata uang peso.
3. Mesir
Mesir mengalami inflasi sejak April 2022 sebesar 15 persen. Kondisi itu mengakibatkan 103 juta penduduk hidup dalam kemiskinan.
Pemerintah Argentina pun kesulitan membayar utang luar negeri yang menumpuk. Terlebih dengan adanya kebijakan kenaikan suku bunga demi mengekang laju inflasi.
4. Laos
Laos mengalami utang yang bergitu besar dan bahkan terpaksa mengemis restrukturisasi utang bernilai miliaran dolar Amerika. Bank Dunia bahkan mengatakan bahwa cadangan devisa Laos tersisa kurang dari dua bulan impor.
Mata uang Laos pun jatuh sebanyak 30 persen dan memperburuk situasi negara tersebut.
5. Lebanon
Lebanon mengalami krisis ekonomi karena mata uangnya jatuh hingga 90 persen. Lonjakan inflasi pun juga menjadi salah satu faktornya.
Lebanon menderita krisis ekonomi sejak perang saudara yang panjang dan menghambat pemulihan negara dan disfungsi pemerintah dan serangan teror. Bank Dunia mengatakan krisis ekonomi negara ini adalah yang terburuk selama lebih dari 150 tahun.
6. Pakistan
Pakistan terancam mengalami krisis ekonomi seusai adanya lonjakan harga minyak mentah dan bahan pangan lainnya hingga lebih dari 21 persen. Mata uang rupee Pakistan merosot 30 persen terhadap dolar AS pada tahun lalu.
7. Myanmar
Pandemi dan ketidakstabilan politik turut menyebabkan krisis ekonomi Myanmar. Situasi itu memperarah kondisi negara yang baru saja mengalami kudeta militer pada Februari 2021.
Ekonomi Myanmar terkontraksi minus sebesar 18 persen. Situasi Myanmar semakin tak terkendali dan bahkan Bank Dunia bahkan tidak mengeluarkan proyeksi untuk Myanmar pada 2022.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma