Brigadir J Jarinya Putus hingga Ada Bekas Sayatan, Polisi: Semua karena Luka Tembak

Selasa, 12 Juli 2022 | 15:34 WIB
Brigadir J Jarinya Putus hingga Ada Bekas Sayatan, Polisi: Semua karena Luka Tembak
Lokasi penembakan menewaskan Nopryansah Yosua Hutabarat, yakni rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy. (Dok. Yosea Arga/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polres Metro Jakarra Selatan buka suara terkait luka pada Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, korban penembakan yang dilakukan oleh Bharada E. Insiden penembakan ini terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Mencuat kabar kalau dua jari korban putus. Informasi itu mencuat usai keluarga buka suara setelah melihat jenazah Yosua tiba.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, Yosua atawa Brigadir J turut memegang beceng saat insiden berlangsung. Dalam hal ini, Yosua melepaskan tujuh tembakan menggunakan senapan jenis HS 16.

Sedangkan, Bharada E melepaskan lima tembakan menggunakan senapan jenis Glok 17. Budhi mengatakan, saat itu Yosua memegang senjata menggunakan dua tangannya.

Baca Juga: Tak Temukan Jejak Penembakan Polisi Vs Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Kapolres Jaksel: CCTV Rusak 2 Minggu Lalu

"Pada saat Brigadir J melakukan penembakan terhadap Baradha RE, dia memegang senjatanya dengan menggunakan dua tangan," kata Budhi di kantornya, Selasa (12/7/2022).

Singkatnya, tembakan yang dilepaskan Bharada E mengenai jari Yosua. Bahkan, tembakan itu menembus ke bagian tubuh yang lain.

"Disampaikan pula tadi ada peluru yang kena ke jari brigadir J itu sendiri yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," sambung Budhi.

Dengan demikian, Budhi menegaskan jika tidak ada tindakan pemotongan jari terhadap Yosua. Temuan itu, merujuk pada hasil autopsi yang kekinian masih berjalan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto (tengah) saat menjelaskan soal penyelidikan kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. (Suara.com/Arga)
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto (tengah) saat menjelaskan soal penyelidikan kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. (Suara.com/Arga)

"Jadi bukan karena ada potongan atau yang lain tapi, saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J berdasarkan has autopsi sementara berasal dari luka tembak," tegasnya.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Bharada E Ternyata Penembak Nomor 1

Keluarga Yosua juga menyebut ada luka sayatan pada bagian leher dan kelopak mata. Pernyataan itu kembali dibantah Budhi yang mengkalim luka itu akibat luka tembak yang masuk.

"Bahwa hasil autopsi sementara menjelaskan bahwa memang ada ditemukan 7 buah luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan, bahwa luka sayatan di kelopak bawah kanan itu adalah luka tembak masuk," jelas Budhi.

Budhi pun enggan berasumsi lebih jauh lantaran jajarannya masih menunggu hasil resmi autopsi. Jika hasil resmi sudah keluar, dia berharap hal itu bisa menjadi bahan tambahan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kami tidak mau berasumsi. Bahwa tadi, kami mendasar pada hasil autopsi sementara yang dikeluarkan oleh dokter forensik. Tentu kami akan lihat hasil resmi sambil menunggu," pungkas dia.

Irjen Pol. Ferdy Sambo
Irjen Ferdy Sambo

Irjen Ferdy Sambo hingga Istri Diperiksa

Budhi mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak empat saksi. Tidak hanya itu, dua saksi lain tengah menjalani pemeriksaan.

Mereka yang diperiksa sebagai saksi yakni Bharada E, kemudian R, K, dan istri dari Irjen Ferdy Sambo.

"Kami saat ini sudah menyelesaikan pemeriksaan terhadap empat saksi dan dua lagi saksi sedang proses kami lakukan permintaan keterangan, saat ini kami belum berani menyampaikan itu selesai sebelum yang bersangkutan menandatangani berita acara pemeriksaan," jelasnya.

Tidak hanya itu, polisi juga sedang menunggu hasil autopsi yang kekinian masih berlangsung di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Budhi melanjutkan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari ahli forensik dan dokter forensik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI