Suara.com - Di Jakarta Timur, ada sebuah tempat prostitusi yang sudah lama berdiri, konon sejak 1970-an. Namanya lokalisasi Gunung Antang. Lokasinya menempati pinggiran rel, dekat Stasiun Matraman, Jatinegara.
Warga yang tinggal dekat kompleks itu sudah berkali-kali mengeluhkan dan meminta otoritas terkait segera menutupnya karena sangat mengganggu kenyamanan.
Tapi entah kenapa, tempat prostitusi itu tidak juga ditutup dan tetap beroperasi seperti biasa seakan tak ada masalah apa-apa. Kabarnya, banyak jago dan oknum yang bermain di sana.
Penertiban kawasan prostitusi Gunung Antang menjadi tanggungjawab Kereta Api Indonesia dan pemerintah Jakarta.
Baca Juga: Masih Mandek, Wagub DKI Minta Wali Kota Jaktim Segera Bereskan Lokalisasi Gunung Antang
Sudah banyak catatan kriminal yang terjadi di tempat prostitusi itu, di antaranya pembunuhan terhadap seorang pemakai jasa PSK karena masalah pembayaran pada akhir 2021.
Pertengahan tahun 2022, nama Gunung Antang kembali menjadi sorotan hangat.
Pada Minggu (12/6/2022), malam, sekelompok orang bersenjata tajam menyerang warga Jalan Kemuning. Kelompok itu kemudian dikaitkan dengan keberadaan tempat prostitusi Gunung Antang.
Desakan agar tempat esek-esek segera ditutup kembali menguat.
Pemerintah Jakarta dan KAI berembug. Mereka telah menyusun rencana untuk menertibkan bangunan ilegal yang digunakan sebagai tempat prostitusi, meskipun sampai sekarang belum juga dilaksanakan.
Baca Juga: Penertiban Lokalisasi Gunung Antang Ditargetkan Bulan Juli
Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria telah meminta wali kota Jakarta Timur segera bertindak. Riza memastikan penertiban tidak akan melanggar aturan.
KAI menyatakan sedang berkoordinasi dengan pemerintah Jakarta Timur dan ditargetkan pada bulan Juli ini penertiban sudah selesai dilaksanakan.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan hari ini sedang rapat bersama KAI. [rangkuman laporan Suara.com]