Pada kesempatan yang sama, Plh. Dir. Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kementerian Agama, Susari menyampaikan penyambutan kepulangan jemaah haji merupakan sebuah tradisi yang sudah mengakar di Indonesia.
"Ini sudah menjadi tradisi kalau satu jemaah pulang ya, itu biasanya yang jemput lebih dari satu. Bahkan bisa dua atau 3 hingga 4 mobil yang akan menjemput di asrama embarkasi," kata Susari.
Susari menuturkan, andaikata satu orang jemaah haji dijemput 3 atau 4 mobil dan satu mobil memuat 4 atau 5 orang, artinya bisa diprediksi berapa jumlah orang yang akan berkumpul di satu titik, dalam hal ini asrama embarkasi.
"Ini baru di asrama haji. Bahkan nanti ketika pulang ke rumah masing-masing, ini juga merupakan tradisi kita, dimana saudara, handaitaulan itu datang berkunjung, bahasa agamanya mencari berkah," papar Susari.
Asrama haji dan rumah di kampung halaman, menurut Susari, adalah titik-titik rawan yang harus menjadi bahan kajian, evaluasi bagi pengambil kebijakan untuk melakukan treatment yang tepat kepada masyarakat terkait covid-19.
Karena itu Susari mendorong pemerintah terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lalai terhadap protokol covid-19, terutama selama menyambut kepulangan anggota keluarga yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.
"Terus melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lalai terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.