Suara.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi tidak menjawab secara tegas apakah dirinya akan kembali mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada 2024 nanti. Ia hanya menjawab akan meminta petunjuk kepada Maha Pencipta terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Edy ketika menyambangi Istana Merdeka, Jakarta.
"Nanti, istikharah dulu saya, ya," kata Edy pada Senin (11/7/2022).
Nama Edy muncul pada survei Charta Politik Indonesia periode Juni 2022 yang dirilis beberapa waktu lalu. Responden yang terlibat diberikan pertanyaan "Seandainya pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara dilaksanakan hari ini siapakah yang akan bapak/ibu/saudara pilih dari nama-nama di bawah ini?".
Sebanyak 29 persen responden memilih nama Bobby Nasution yang saat ini menjabat sebagai wali kota Medan. Sementara nama Edy berada di urutan kedua karena dipilih oleh 28,2 persen.
Sementara itu, di posisi ketiga terdapat Musa Rajekshah yang dipilih oleh 18,3 persen. Di bawah Musa terdapat Sihar Sitorus yang dipilih 2 persen responden, Gus Irawan Pasaribu 1,1 persen, Prananda Surya Paloh 0,5 persen responden dan Martin Manurung 0,5 persen.
Sementara sebanyak 0,1 persen responden memilih opsi lainnya dan 20,4 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 2-7 Juni 2022 dengan sampel sebanyak 800 responden. Survei dilakukan di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Ingatkan MPLS Harus Edukatif, Disdikpora Kulon Progo Akan Beri Sanksi ke Sekolah yang Melanggar
Metodologi yang digunakan untuk survei tersebut ialah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun batas kesalahan dalam survei kurang lebih 3,46 persen per provinsi.