Suara.com - Kementerian Agama antisipasti penularan COVID-19 di 4 titik kedatangan jamaah haji atau debarkasi.
Kedatangan jamaah haji dimulai pada 16-30 Juli 2022.
Empat debarkasi di Indonesia yakni Debarkasi Padang, Debarkasi Jakarta (Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dan Asrama Haji Bekasi), dan Debarkasi Solo.
Jamaah yang pulang dibagi menjadi dua gelombang mulai 15 sampai dengan 30 Juli 2022.
Baca Juga: Jokowi Imbau Masyarakat Kenakan Masker di Luar Ruangan, Ganjar: Tidak Berat dan Tak Perlu Diprotes!
Gelombang pertama mendarat di Madinah, kemudian pulang ke Tanah Air dari Jeddah.
Gelombang kedua mendarat di Jeddah dan pulang ke Indonesia melalui bandara di Madinah.
Jamaah haji yang pulang berjumlah total 98 ribu orang lebih yang tergabung dalam 242 kloter. Terdiri atas 92.669 jamaah haji, 940 petugas.
"Akan ada empat debarkasi yang menerima kedatangan jamaah haji, di Padang, Jakarta dan Solo. Ini menjadi komitmen melakukan edukasi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," kata Plh. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Susari dalam Dialog FMB9 yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan 50 persen jamaah diangkut menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan sisanya menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlanes. Kapasitas pesawat rata-rata mengangkut 300-400 jamaah per unit.
Baca Juga: Tim Peneliti Sebut Vaksin Merah Putih Disiapkan untuk Vaksinasi COVID-19 Dosis Keempat
Ia mengatakan, maskapai Garuda Indonesia mendistribusikan jamaah ke Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sementara Saudi Arabian Airlanes menuju Batam, Surabaya, dan Palembang serta Jakarta-Bekasi.
"Sudah menjadi tradisi, kalau satu jamaah pulang, yang jemput lebih dari satu, bisa dua sampai empat mobil menjemput ke asrama embarkasi. Situasi ini harus menjadi antisipasi agar tidak lalai terhadap protokol kesehatan," katanya.
Jamaah kloter perdana diperkirakan tiba 16 Juli 2022 di Debarkasi Padang, Jakarta, dan Solo, setelah diberangkatkan sehari sebelumnya dari Arab Saudi.
"Ada yang tiba pukul 00.00 WIB, 01.00 WIB dan 05.00 WIB. Ini masih tentatif," katanya.
Susari menambahkan upaya antisipasi penularan COVID-19 juga perlu dilakukan saat jamaah haji tiba di kampung halaman.
Sebab ada tradisi penyambutan keluarga yang rawan menjadi klaster penularan.
"Bahkan ketika nanti pulang ke rumah masing-masing, ini juga rawan karena merupakan tradisi saudara datang ke rumah mencari berkah dan mereka berinteraksi," katanya. (Antara)