Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas tengah menjadi buah bibir warganet di Twitter. Sebabnya, ia bagi-bagi minyak goreng gratis sekaligus mempromosikan putrinya, Futri Zulkifli Hasan yang maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk Dapil Lampung I.
Kampanye itu terekam dalam sebuah video yang tersebar luas di Twitter. Zulhas hadir pada acara PAN-Sar di Lampung. Acara itu diramaikan dengan pembagian minyak goreng curah kemasan secara gratis bagi masyarakat.
"Pak Mendag bagi-bagi Minyak Kita di Lampung di Lampung, sambil mempromosikan agar warga memilih anaknya Futri Zulya Savitri pada pilkada nanti... KKN nih yee," kata pengunggah video @yaniarsim pada Minggu (10/7/2022).
Dalam video itu, Zulhas tampak berpidato sembari mengajak ibu-ibu berdialog.
Baca Juga: Disegani, 2 Wasit Indonesia Ini Bertugas di Piala Asia FIBA 2022
"Ibu-ibu di sini diundang katanya ada minyak kita murah ya? Disuruh beli berapa?," tanya Zulhas.
"Rp 10 ribu," jawab ibu-ibu.
"Rp 10 ribu dapetnya?," tanya Zulhas.
"2 liter," jawab ibu-ibu lagi.
Setelah itu, Zulhas menanyakan kepada ibu-ibu apakah membawa uang Rp 10 ribu tersebut. Ketika ibu-ibu menjawab, Zulhas langsung menjelaskan kepada ibu-ibu untuk tidak perlu menggunakan tersebut.
Baca Juga: Chen EXO Tampil Perdana di HallyuPopFest London Usai Jalani Wajib Militer
Pasalnya, Minyak Kita akan dibagikan oleh Futri secara gratis. Meskipun dibagikan secara gratis, namun Zulhas meminta ibu-ibu untuk memilih sang putri dalam Pileg 2024.
"Uangnya dikantongi aja, Rp 10 ribu yang nanggung Futri tuh Futri, kasih uangnya, kasih tuh," terangnya.
"Tapi nanti pilih Futri ya? Oke, kalau ada Futri tiap dua bulan ada deh kaya ginian," tambah Zulhas.
Futri maju sebagai calon legislatif DPR RI untuk Dapil Lampung I yang meliputi Lampung Selatan, Bandar Lampung, Metro, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.
Video tersebut lantas dikomentari oleh Mantan Sekretaris Menteri BUMN melalui akun Twitternya msaid_didu pada Minggu (10/7/2022).
"Etika politik dan etika pejabat publik diinjak-injak seenaknya," cuit Said Didu.