Suara.com - Hari raya Idul Adha merupakan hari raya khusus umat Islam merayakan ibadah haji bagi yang berhaji di tanah suci dan merayakan kurban bagi yang tidak pergi berhaji. Setiap hari raya Idul Adha, akan ada hari yang dinamakan dengan hari tasyrik.
Pada hari tasyrik yang berjumlah tiga hari, umat muslim dilarang berpuasa. Lantas mengapa hari tasyrik dilarang berpuasa?
Alasan Mengapa Hari Tasyrik Dilarang Berpuasa
Hari tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Disebut hari raya tasyrik karena pada hari-hari tersebut, daging kurban sedang dimasak, dibuat dendeng dan lain sebagainya, sehingga kita dilarang berpuasa. Kita justru diwajibkan untuk menikmati hewan kurban.
Baca Juga: Serba-serbi Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia: Manten Sapi hingga Bersih Desa
Pengertian Hari Tasyrik Menurut Ahli Bahasa dan Ahli Fiqh
Dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah, 320 disebutkan bahwa Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fiqh adalah tiga hari setelah hari kurban (hari raya Idhul Adha). Dinamakan tasyrik karena daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari) pada hari-hari itu.
Selain itu, HR. Bukhari (1859) menyebutkan Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu).
Ada juga HR. Muslim (1141) menyebutkan bahwa Dari Nubaishah, ia berkata, Rasulullah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.
Oleh karena itu, pada hari-hari tasyrik, kita dilarang berpuasa namun harus makan, merayakan kurban. Biasanya selama hari-hari tasyrik akan terdengar takbir.
Baca Juga: Resep Olahan Daging Sapi untuk Idul Adha dari Rendang, Semur hingga Dendeng
Takbir dilaksanakan tidak hanya untuk merayakan hari raya kurban tapi juga berfungsi untuk mengingatkan bahwa selama tiga hari itu adalah hari tasyrik, agar orang-orang yang biasanya berpuasa sunnah, khusus pada tiga hari itu tidak melaksanakan puasa.
Selain makan, ada beberapa amalan yang sebaiknya dilaksanakan pada hari tasyrik. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan oleh para ulama untuk umat Islam laksanakan selama hari-hari tasyrik.
1. Takbir
Selama tiga hari tasyrik, dipersilahkan memperbanyak mengumandangkan takbir dan ucapan tahmid, memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan mengumandangkan takbir, kita juga membantu orang lain untuk senantiasa ingat kepada Allah SWT.
2. Dzikir
Selama hari tasyrik, disarankan pula agar kita memperbanyak dzikir memohon ampunan kepada Allah SWT. Dzikir juga bermanfaat untuk selalu menenangkan hati dan pikiran.
3. Bersedekah
Pada hari tasyrik kita disarankan untuk bersedekah. Kita bisa membagikan daging kurban yang kita dapatkan kepada seseorang yang membutuhkannya. Dengan begitu kita meningkatkan kebahagiaan lingkungan sekitar.
4. Membaca al-qur'an
Selain mendapatkan pahala, membaca al qur'an juga akan meningkatkan rasa nyaman dan tenang, sehingga kita pun menjadi lebih mudah berpikir dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-hari.
Demikian itu penjelasan mengapa hari tasyrik dilarang berpuasa. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.
Kontributor : Mutaya Saroh