Presiden Sri Lanka Mengundurkan Diri, Ketua DPR: untuk Memastikan Penyerahan Kekuasaan Secara Damai

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 10 Juli 2022 | 14:06 WIB
Presiden Sri Lanka Mengundurkan Diri, Ketua DPR: untuk Memastikan Penyerahan Kekuasaan Secara Damai
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri setelah didemo oleh warga yang anti pemerintah. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Ini menyusul gelombang protes dan demo besar-besaran yang dilakukan oleh sebagian rakyat Sri Lanka.

Ketua DPR Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan Rajapaksa sudah memberi tahunya bahwa akan mengundurkan diri pada Rabu (13/7/2022). Hal itu disampaikan Rajapaksa ke Mahinda melalui video.

"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai," kata Abeywardena, Sabtu (9/7/2022).

"Karena itu, saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum serta menjaga perdamaian," lanjutnya.

Baca Juga: Ribuan Demonstran Ambil Alih Kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa Mengundurkan Diri 13 Juli

Sementara Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe pada Sabtu malam mengatakan bahwa dirinya bersedia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pembentukan pemerintahan yang melibatkan semua partai.

Para pendemo menduduk kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. (Foto: AFP)
Para pendemo menduduk kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. (Foto: AFP)

Jika memang jadi mundur, Rajapaksa berarti menyerah pada tekanan setelah negara itu seharian menghadapi protes yang disertai kekerasan.

Dalam rangkaian protes itu, para pengunjuk rasa pada Sabtu menyerbu kediaman resmi sang presiden dan membakar kediaman perdana menteri di Kolombo.

Baik Rajapaksa maupun Wickremesinghe sedang tidak berada di kediaman mereka ketika lokasi-lokasi itu diserang.

Pengumuman soal pengunduran diri itu disambut dengan pesta kembang api di kota tersebut. Namun, Presiden Rajapaksa sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Baca Juga: Terobos Barikade Polisi, Demonstran Menyerbu Kediaman Presiden Sri Lanka

Pengumuman itu juga muncul setelah protes anti pemerintah --yang sebagian besar secara damai-- berlangsung secara dramatis selama berbulan-bulan menyangkut krisis ekonomi parah di negara berpenduduk 22 juta orang itu.

Belum jelas apakah pengumuman soal rencana pengunduran diri itu akan memadamkan kemarahan rakyat. Perincian soal bagaimana pengalihan kekuasaan akan dilakukan juga belum diketahui.

Namun, ketua DPR sudah menguraikan proposal yang dihasilkan dari pertemuan partai-partai politik pada Sabtu.

Di antara usul yang tercakup dalam proposal tersebut adalah bahwa parlemen dalam waktu satu pekan ini akan menunjuk presiden sementara.

Menurut dua sumber di kementerian pertahanan, Rajakpaksa sudah pergi pada Jumat (8/7) untuk mengantisipasi keadaan keamanan menjelang demonstrasi pada akhir pekan itu.

Sementara waratwan Reuters belum bisa memastikan di mana Rajapaksa berada saat ini. (Antara/ Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI